~ Holiday Make We Together ~

Title:

Holiday Make We Together

Author:

♫Rei21-nie♥YunSiHan♥

Cast:

Jung Yun Ho ‘n Kim Yun Hee

Genre ‘n Rating:

Romance, Friendship, PG17+/NC17+ (warning, no warning under 17)

Attention:

Author still has not experienced in these matters. So do not be so negative why the author could write this. Many roads can make it without having to practice it directly. If you want to criticize, just do it in my FB.

No Bashing ‘n Plagiat *If you want Copas this FF, take full credit*

Don’t forget to RCL it..

A/N:

Aiai…

Mian ya kalau author udah lama gk post FF. Lg sibuk… TT_TT

Buat semua yg nunggu lanjutan SoL sabar ya, coz buat Part 3 ini mesti ada Feel yg enak. Tapi author sampe skrng blm dpt feel’x… TT_TT

Udh ya gk bnyk ngomong lagi deh… Bingung jg mw ngomong apa, yang pasti mianhae dl deh sebelum’x baik dari isi sampe judul’x yg gak nyambung.

~Happy reading..

~Author POV…

“Liburan besok ada rencana apa kalian?” Tanya seorang namja dan yeoja bersamaan.

“Yang pasti menikmati liburan bersama chagi-ku! Ya kan, chagi?” jawab seorang yeoja berambut panjang yang menyandarkkan kepalanya pada bahu namjachingu-nya dan memastikan ucapannya pada namjachingu-nya.

“Ne~” Jawab namjachingu dari yeoja tadi.

“Mungkin latihan untuk Pertandingan saat kita masuk nanti.” jawab seorang namja lagi.

“Just stay at home.” Jawab seorang yeoja dengan rambut dikuncir, cuek tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang dibacanya.

“Sepertinya semua tidak ada rencana untuk liburan jauh ya! Aku dan Yeonri punya rencana liburan untuk kita semua. Ada yang tertarik?” seru namja yang bertanya tadi diikuti senyuman dari yeoja yang berada di sampingnya.

“Rencana apa memang, Jae Joong-ah?” Tanya yeoja yang berambut panjang itu dengan segera menegakkan kepalanya karena penasaran.

Namja yang bernama Jae Joong itu memandang ke arah yang lainnya.

“Kenapa yang bersemangat sepertinya hanya kau saja, Hyo-ah!” ujar Yeonri yang ikut memandang ke arah teman-temannya yang lain.

Yeoja yang bernama Sung Hyo itu ikut melihat ke arah dua temannya yang lain.

“Yun Ho-ah..” “Yun Hee-ah…” panggil Jae dan Yeon bersamaan.

“Hmm..” sahut namja yang bernama Yun Ho singkat.

“Wae?” Tanya yeoja yang dipanggil Yun Hee itu sambil menutup bukunya.

“Memang daritadi kalian tidak dengar apa yang kubicarakan?” Tanya Jae Joong.

“Ani… Aku dengar kok, memang rencana apa yang kau punya, Jae?” Tanya Yun Hee akhirnya.

“Haaahh… Sudahlah chagi. Lebih baik langsung saja kita beritahu rencana kita pada mereka.” Ujar Yeonri yang menyerah melihat kecuekan Yun Hee.

“Ye~ Kalian semua dengar ya. Kalian sudah kuceritakan kalau appa’q baru saja membeli sebuah Villa di Jeju?” Tanya Jae.

“Ne~ Lalu apa hubungannya dengan rencanamu itu?” Tanya Yun Ho.

“Aku berencana mengajak kalian untuk liburan ke sana bersama. Ottae?” Tanya Jae.

“Wah… aku mau! Kita ke Jeju saja ya, Min-ah!” seru Sung Hyo semangat sambil menoleh ke Chang Min yang merupakan namjachingunya dan mendapat anggukan dari Chang Min.

“Boleh juga…” ujar Yun Ho.

“Aku tidak ikut.” ujar Yun Hee.

“Yaa.. Wae?” tanya Yeonri langsung menatap Yun Hee karena jika Yun Hee tidak ikut dia merasa akan ada yang kurang.

“Yun-ah.. kau harus ikut ya.. Kasihan Yun Ho sendirian.” rayu Sung Hyo.

“Bukannya tadi Yun Ho bilang dia mau latihan ya? Lalu jika memang dia ikut kan tidak masalah, masih ada kalian berempat.” ujar Yun Hee.

“Kau ini tidak peka apa? Kau lupa jika kami pasti akan lebih banyak waktu untuk menghabiskan waktui bersama pacar masing-masing. Jadi jika Yun Ho ikut siapa yang akan menemaninya! Lagian tadi Yun ho juga setuju ikut, latihan bisa dilakukan setelah liburan. Toh masih ada waktu satu minggu setelah liburan usai.” jelas Yeon.

“Ayolha Yun.. ikut ya…” rayu Sung Hyo sambil menggoyang-goyangkan tangan Yun Hee.

Yun Hee pun memikirkan semua sambil ditatap oleh teman-temannya dengan H2C (Harap – harap Cemas), kecuali Yun Ho yang hanya bersikap biasa saja.

“Ne~ Baiklah..Aku ikut…” jawab Yun Hee akhirnya.

“Yee… akhirnya kita liburan!” seru YeonHyo bersamaan.

Sementara Jae menyikut Yun Ho dan Chang Min juga membisikkan sesuatu padanya.

“Untung saja akhirnya dia mau ikut, ini kesempatanmu!” bisik Chang Min.

Yun Ho hanya membalas dengan senyum yang tak terlalu terlihat.

===============================================================

~ At Jae Joong Villa…

Keesokan harinya pagi-pagi sekali mereka bertemu di tempat yang telah dijanjikan. Para namja pun membawa mobil masing-masing dan bisa disimpulkan jika Yeonri pasti semobil dengan Jae Joong, Sung Hyo dengan Chang Min dan mau tidak mau Yun Hee harus ikut di mobil Yun Ho. Yun Hee merasakan hal yang tidak menyenangkan di awal ini. Selama perjalanan Duo Yun ini hanya diam, tanpa sepatah katapun diucapkan *gak bosen apa ya? auhor aja kalo gitu pasti bosen atau ngantuk. kekekek…*.

Sore hari mereka semua pun sampai di Villa, segera saat sampai mereka berenam menurunkan barang bawaan mereka dan masuk ke dalam Villa milik Jae Joong yang sangat mewah.

“Nah biar kuberitahu pembagian kamarnya ya. Karena di sini ada 3 kamar saja, jadi susunan kamarnya: aku dengan Yeon sudah pasti, Min dengan Hyo juga pasti minta sekamar dan mau tidak mau lagi Yun Ho dan Yun Hee kalian akan sekamar.” Ujar Jae langsung begitu memasuki Villa.

“MWO!” seru Yun Hee terkejut sedangkan Yun Ho menatap Jae seperti sedang bertelepati dengan Jae.

“Sirrheo… Kenapa namja dan yeoja tidak sekamar secara bersama-sama saja?” Tanya Yun Hee.

“Andwae… aku mau sekamar dengan Min-ku.” Tolak Sung Hyo disertai anggukan dari Chang Min.

“Nah kau dengar sendiri kan Yun-ah.” Ujar Yeonri.

“Jangan bilang kau juga mau sekamar dengan Jae!” seru Yun Hee.

Yeonri pun langsung mengangguk.

“Sial.. mereka sepertinya sudah rencana-in ini semua deh!” gerutu Yun Hee dalam hati.

Yun Hee lalu menoleh ke Yun Ho, berharap namja itu akan ikut protes. Namun berbeda dengan Yun Hee, Yun Ho menyetujui susunan Jae. Langsung saja JaeYeon Couple dan MinHyo Couple pergi ke kamar mereka masing-masing begitu mendengar persetujuan Yun Ho dan tidak memedulikan protesan Yun Hee.

Saat melihat keempat temannya pergi, Yun Hee pun menatap Yun Ho tajam.

“Wae?” Tanya Yun Hee.

“Mwo?” Tanya Yun Ho balik.

“Wae kau tidak menolak susunan ini? Kau dan aku tidak ada hubungan apa-apa kan, jadi kenapa kau menyetujui untuk kita sekamar?” Tanya Yun Hee.

“Apa kita boleh sekamar jika kita memiliki hubungan?” Tanya Yun Ho balik.

“Gak juga sih, tapi kan…”

“Tenang saja aku tidak akan macam-macam denganmu Yun-ah..” potong Yun Ho.

“Haaah… terserah deh.” jawab Yun Hee pasrah, lalu mereka berdua menuju kamar mereka yang berada di lantai atas tepat diantara kamar JaeYeon dan MinHyo.

Saat berada di kamar terlihat ruangan yang sangat besar dengan tempat tidur King Size dan sofa yang berada di dalam kamar itu.

“Biar aku tidur di sofa.” ujar Yun Ho begitu mereka berdua memasuki kamar.

“Ani… biar..”

“Jika kau protes kita tidur satu ranjang saja.” potong Yun Ho lagi, seakan dia mengetahui apa yang ingin dikatakan Yun Hee.

Mendengar itu, Yun Hee langsung diam seribu bahasa.

===============================================================

Setelah selesai makan malam, dua pasang dan satu yang bukan merupakan pasangan langsung memasuki kamar karena masih merasa lelah. *Kalau yang dua pasang tuh kayaknya bukan lelah karena perjalanan, tapi hal yang lain noh. Wkwkwkwk….*.

Saat hampir tengah malam Yun Hee keluar kamar dan turun ke bawah untuk mengambil minum, namun saat berada di tangga paling bawah dia mendengar suara-suara yang cukup aneh.

“Aaarhhh…sshh…Oppa…aahhh…ppaliwaaahhhhh…..”

“Itu seperti suara Yeon. Aish… apa yang mereka lakukan di ruang tamu itu! Memang mereka tidak bisa melakukan di kamar apa!” batin Yun Hee lalu perlahan berjalan menuju ke dapur tanpa diketahui oleh JaeYeon Couple.

“Aaaa…oppa…lebih dalam lagi….aku….aku…ssudah mau sshh…keluar…aaahhh…” desahan Yeonri terdengar lagi.

“Hold it…chagi…let’s out together…” terdengar suara yang diyakini suara Jae Joong.

“Aish…” keluh Yun Hee.

Segera Yun Hee menuruni tangga perlahan agar tidak ketahuan dan tanpa melihat langsung saja dia mengambil sebotol minuman dari dalam lemari es. Saat akan berbelok naik ke tangga untuk kembali ke kamar, Yun Hee tanpa sengaja melihat JaeYeon Couple yang sedang melakukan hubungan di sofa yang di mana posisi Yeonri berada di atas Jae. Dengan segera Yun Hee mengalihkan perhatiannya dan segera menaiki tangga, namun tetap tanpa suara. Saat berada di lantai dua dan melewati kamar MinHyo Couple tanpa sengaja Yun Hee mendengar…

“Aaaahhhhh….Hyo-ah balikkan tubuhmu!” terdengar suara Chang Min yang berada di dalam kamar.

“Ne~ Min-ah…”

Tak lama setelah itu, “Aaah…appo Min-ah…” terdengar teriak Sung Hyo.

“…”

“Aaaah…sssh..Min-aaah…faaaaasshhhsterhhhh…” desah Sung Hyo.

Tak tahan mendengar desahan dari bawah dan kamar di sebelahnya, Yun Hee langsung masuk ke dalam kamar dan menutup pintu agak kasar.

“Waeyo?” Tanya Yun Ho yang ternyata masih belum tidur saat melihat Yun Hee masuk ke dalam kamar dengan terburu-buru.

“Aa..niyo..” jawab Yun Hee agak gugup.

“Kenapa begitu gugup? Apa kau melihat atau mendengar sesuatu?” Tanya Yun Ho yang sebenarnya dapat menebak apa yang dilihat atau didengar Yun Hee.

“Haaah… Sudahlah lebih baik tidur sana. Jalljayo…” Ujar Yun Hee langsung saja naik ke atas tempat tidur dan meminum sedikit minuman yang diambilnya tadi.

“Hmm…” sahut Yun Ho yang tidur di sofa.

Malam semakin menyelimuti, udara di Jeju pun semakin dingin. Yun Hee yang masih belum tidur merasakan suatu hal yang aneh. Yun Hee bangun dari posisi tidurnya, lalu dilihatnya Yun Ho yang tampaknya telah tertidur. Perasaan bersalah menghampirinya karena telah membiarkan Yun ho tidur di sofa.

Perlahan Yun Hee turun dari tempat tidur sambil membawa selimut untuk dipakaikan pada Yun Ho karena dia merasa udara malam ini begitu dingin. Tubuhnya sendiri memang dingin, namun anehnya hal terjadi sebaliknya di dalam tubuhnya merasakan sangat panas *author bingung jelas-innya*.

Didekatinya Yun Ho yang tertidur di sofa, perlahan dipakaikannya selimut yang dibawanya menutupi tubuh Yun Ho. Sensasi yang aneh dialami oleh Yun Hee saat menatap wajah Yun Ho. Disingkirkannya poni yang menutupi wajah Yun Ho, perlahan tangannya menelusuri wajah Yun Ho. Tak lama Yun Hee tersadar akan kelakuannya dan segera dia berdiri dan hendak kembali menuju tempat tidur.

Namun tiba-tiba tangannya ditarik dan keseimbangannya pun hilang, sehingga tubuhnya jatuh tepat di dekapan seseorang yang tak lain adalah Yun Ho yang sebenarnya belum tidur. Langsung saja Yun Hee mendongakkan kepalanya untuk menatap Yun Ho.

Pandangan keduanya pun saling bertemu, mereka saling bertatapan cukup lama dan entah siapa yang memulai bibir mereka berdua pun bertemu.

~Author POV End~

===============================================================

~Yun Hee POV…

“Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja aku mulai terbawa suasana. Dan lagi suhu tubuhku yang tiba-tiba terasa panas.”

“Aku mulai menikmati cumbuan yang diberikan Yun Ho. Ciuman yang awalnya hanya kecupan biasa, berubah menjadi ciuman panas yang saling melumat.”

“Ssshh..” desahku menikmati ciumannya.

Perlahan diremasnya payudaraku yang masih berbalut pakaian dari belakang dengan posisi aku yang masih duduk di pangkuannya. Secara perlahan diturunkannya tali gaun tidurku, yang memang aku saat ini hanya mengenakan gaun tidur terusan pastel yang bertali kecil. Kupikir saat berkemas aku akan tidur dengan Yeon dan Hyo, namun itu semua salah besar. Jadi mau tidak mau kukenakan gaun tidur yang kubawa ini.

Setelah menurunkan tali gaun tidurku secara otomatis gaun tersebut turun hingga ke pinggangku, saat itu pula terpampang kedua payudaraku yang masih terbungkus bra putih.

Yun Ho pun menghentikan ciuman panasnya dan perlahan digendongnya tubuhku dan berjalan menuju ke arah tempat tidur. Perlahan direbahkannya tubuhku dan diloloskannya gaunku yang tadinya telah turun hingga pinggangku sampai akhirnya sekarang entah ke mana dilemparnya gaun itu saat lepas dari tubuhku.

Pikiranku saat ini hanya kosong dan juga tanpa alasan yang jelas, aku ingin Yun ho menyentuh tubuhku lebih lagi. Secara cepat pula Yun Ho membuka T-shirt hitam yang digunakannya. Aku pun melihat choco abs-nya yang membuatku ingin menyentuhnya.

Tanpa meminta ijin secara perlahan jari-jariku menuruni tubuhnya dari wajah hingga ke choco abs-nya. Kuelus perlahan saat jemariku menyentuh choco abs-nya.

“Aaah…” desahnya tepat di telingaku.

Tak tinggal diam Yun Ho pun ikut meraba tubuhku yang hampir polos. Direngkuhnya tubuhku ke dalam pelukannya dan dirabanya punggungku, sambil dicarinya pengait bra-ku. Saat menemukan apa yang dicarinya, dibukalah bra yang menempel pada tubuhku. Kini terpampang jelas kedua payudaraku yang tidak tertutupi apapun.

Segera diraihnya tanganku dan ditahan olehnya kedua tanganku di atas kepalaku.

“Yun-ah…a..apa…yang akan kau lakukan?” tanyaku pada Yun Ho.

“Santai saja dan lakukan apapun yang kau inginkan pada diriku, begitu juga aku akan melakukan apapun yang ingin kulakukan pada dirimu.” Ujar Yun Ho yang setelah mengatakan hal itu menciumi pipi berlanjut ke bibir dan semakin lama semakin turun ke leher hingga dadaku. Tidak lupa diberikannya kissmark yang cukup terang di sekujur leher dan tubuhku.

“Yun…aaahh…ssshh…cha..kkkkaa…man…” ujarku memintanya untuk menghentikan perbuatannya.

“Semua ini tidak akan penah kuhentikan, karena kau yang memulai semua ini.” Balasnya tanpa menghentikan kegitannya menikmati sekujur tubuhku.

Yun Hee pun akhirnya diam menerima semua perlakuan Yun Ho. Walau tadi bibirnya mengatakan untuk menghentikan, tapi tidak dengan tubuhnya yang terus menikmati buaian dari Yun Ho dan memang jawaban Yun Ho yang seperti itu yang diinginkan olehnya.

Yun Ho yang sedang menikmati bibir dan lidah Yun Hee, telah merasakan juniornya yang semakin menegang dan terasa pula Yun Hee yang telah horny akibat junior Yun Ho yang terasa menggesek-gesek bagian kewanitaannya.

“Sshhhh…Yun-ah..“ desahku.

Tak sabar aku pun perlahan memegang celana yang dipakai oleh Yun Ho, tak menunggu lama kuturunkan celana yang dikenakannya bersamaan dengan boxer miliknya. Terlihat juniornya yang telah menegang.

Aku benar-benar kehilangan control malam ini, entah ke mana urat maluku. Di luar kontrolkuu segera kupegang junior milik Yun Ho. Perlahan kukocok juniornya secara perlahan, secara tidak sadar aku pun mengecup bibir Yun Ho dan semakin turun ke tubuh dan berakhir pada juniornya yang kini ada di dalam hadapanku.

Melihat juniornya yang ada di hadapanku langsung saja kujilat secara erotis junior miliknya, semakin lama jilatanku berubah menjadi kuluman. Kuhisap dan kukulum juniornya di dalam mulutku.

“Aaahh…sss…teruskan Yun…aaah…” terdengar suara desahan dari mulut Yun Ho.

Kurasa dia sangat menikmati service dariku ini, terbukti dari desahannya dan juga tangannya yang terus menekan kepalaku untuk mengulum juniornya lebih dalam.

“Aah….aah….ahhh…”

Entah mengapa tiba-tiba Yun Ho menarik tubuhku dan langsung saja dibaliknya posisiku yang tadinya berada di atas tubuhnya menjadi aku di bawah tubuhnya.

“Kenapa kau begitu pintar menserviceku? Apa kau pernah melakukan hal ini?” tanyanya padaku yang saat itu juga dia mmelepas celana dalam milikku dan langsung saja dimasukkannya dua jarinya sekaligus ke dalam vaginaku.

“Aaaaakkkhh….mmm…” Aku pun berteriak cukup keras namun segera dilumatnya bibirku agar suara teriakanku tidak terdengar yang lain.

Kurasakan sakit saat dia memasukkan dua jarinya. Mengapa dia berkata aku seperti pernah melakukan hal ini? Padahal aku sendiri tidak tahu kenapa aku dapat melakukan perbuatan sejauh ini. Hatiku agak perih saat mendengar perkataannya aku pernah melakukan hal ini, padahal ini semua baik dari dekapan, ciuman bahkan semua tindakan yang telah di luar batas ini kulakukan untuk pertama kalinya.

Memang kuakui aku memiliki perasaan pada Yun Ho, aku memang tidak pernah menunjukkan perasaanku karena memang aku adalah tipe yeoja yang cuek. Jadi tidak ada seorangpun yang mengetahui perasaanku pada Yun Ho. Semua ini telah kupendam selama 5 tahun, sesuai usia pertemanan kami berenam.

“Aaah…ahhhh…aaahh…” desahku saat kurasakan Yun Ho terus mengocok jarinya di dalam kewanitaanku dan kurasa sekarang telah tiga jari yang berada di dalam sana.

Semakin lama kocokan jari yang dilakukan Yun Ho membuatku…

“Aaaahhhh….” Orgasmeku yang pertama kalinya pun keluar.

Segera dilepaskan jarinya dari dalam kewanitaanku. Terlihat cairan putih yang ada di jari Yun Ho, tanpa merasa jijik dijilatinya cairanku itu. Melihatnya menjilat tangannya membuat sensasi yang aneh dari dalam diriku. Seolah mengetahui apa yang kuinginkan langsung saja dikulumnya bibirku dan dibaginya cairan milikku beserta saliva miliknya. Kuluman demi kuluman dan desahan demi desahan keluar dari mulut kami berdua.

Sambil Yun Ho mengulum bibirku, kedua tangannya tak lupa meremas kedua payudaraku dan kembali pula dia menggesek-gesek junior miliknya di atas kewanitaanku. Perbuatan Yun Ho itu semakin meningkakan gairahku.

“Yun-ah…aaah…fuck me now…sssh….jebal…” perintahku padanya yang berada di luar akal sehatku.

“Apa kau yakin?” tanyanya.

“Ne…jebal…ssshhh…” jawabku.

Saat mendengar jawabanku langsung saja ditekuknya kedua kakiku hingga pahaku menyentuh perutku, lalu kurasakan suatu benda tumpul yang ternyata adalah junior Yun Ho mulai mengoyak kewanitaanku.

“Aaarrgghhh….mmm….” segera kubungkam mulutku agar teriakanku tidak terdengar.

“Aisshh… kenapa sempit sekali? Seperti ada yang mengganjal!” ujarnya.

Yun Ho yang agak kesusahan memasukkan juniornya ke dalam vaginaku mulai melakukan dengan cara yang agak kasar. Didorong juniornya agak keras agar masuk ke dalam, setelah menahan rasa sakit akhirnya pada dorongan ketiga seluruh juniornya masuk ke dalam vaginaku.

“Aaahh…” desah kami berdua, baik dari Yun Ho yang telah berhasil memasuki vaginaku begitu juga dariku yang merasakan sesuatu yang meemenuhi vaginaku.

“Akhirnya…” ucap Yun Ho lalu mendiamkan sesaat juniornya di dalam vaginaku.

Merasa sudah waktunya, digerakkannya junior miliknya secara perlahan keluar masuk vaginaku.

“Aah. .aaah. . Yun.. . ssshhhh. .” desahku menikmati semua ini.

Kulingkarkan tanganku pada leher Yun Ho dan kudekatkan wajahnya. Langsung saja kulumat bibirnya tanpa ampun.

“Yun fasshhhhter…aaaahh…” suruhku padanya untuk mempercepat gerakkannya.

“Aaah…ahhh…ahh…” desahan demi desahan keluar dari mulut kami berdua.

“Aahh… Yun…aahh..a…ku…mau..keluaa..ar…hh…” erangku saat kurasakan aku akan prgasme lagi.

“Hold..a moment… We come together…” sahutnya yang semakin mempercepat gerakannya.

Dan…

“Aaaaahhhhh….” Lenguh kami bersamaan.

Akhirnya kami berdua pun mengalami orgasme bersamaan. Cairan sperma Yun Ho dan cairanku sendiri memenuhi vaginaku, hingga kurasakan ada cairan yang keluar dari vaginaku karena tidak mampu menampung itu semua.

“Ahh.. Kau benar-benar hebat dan sempit Yun-ah! Tak kusangka dirimu sepandai ini.” ujar Yun Ho.

Mendengar ucapannya yang seperti itu membuatku sakit hati. Tak terasa air mataku keluar, kudorong tubuhnya dan secara otomatis juniornya yang masih ada di dalam kewanitaanku pun keluar dari dalam vaginaku. Rasa perih dari dalam vaginaku tidak sebanding dengan perih yang baru saja diucapkan Yun Ho padaku. Aku benar-benar telah kehilangan akal sehat hingga aku menyerahkan semuanya pada Yun Ho, padahal aku tidak tahu apa dia mencintaiku atau tidak. Namun dari ucapannya aku tahu jika dia menganggapku sebagai yeoja yang memang pernah berhubungan.

Sakit rasanya hati ini…

Aku pun mundur menempelkan tubuhku pada sisi atas ranjang sambil menarik selimut tipis yang ada di tempat tidur itu. Aku masih terisak menyesali semuanya. Sedangkan Yun Ho yang kudorong menjauh dari tubuhku melihat sesuatu yang berada di tempat tidur itu.

~Yun Hee POV End~

===============================================================

~Yun Ho POV…

Tiba-tiba saja Yun Hee mendorong tubuhku dan kulihat dia menarik selimut dan menjauhiku dengan air mata yang keluar saat aku mengatakan dia begitu pandai. Apa ada yang salah dengan perkataanku? Awalnya kukira dia masih Virgin, namun siapa sangka dia telah berpengalaman.

Tiba-tiba entah mengapa tatapan mataku tertuju pada noda yang ada di tempat tidur.

“Darah…” batinku.

Segera kutatap Yun Hee dan juga noda darah yang ada di tempat tidur. Setahuku jika seseorang yang sudah tidak Virgin pasti tidak akan mengeluarkan darah, tapi ini… Jangan-jangan…

“Aish…jeongmal paboya Jung Yun Ho!” rutukku dalam hati.

Kenapa aku bisa asal bicara seperti itu! Pasti saat ini Yun Hee kecewa dengan apa yang kuucapkan. Perlahan kudekati Yun Hee yang berada di atas tempat tidur. Saat ingin kubelai kepalanya, langsung saja ditepisnya tanganku begitu saja.

“Jangan pernah menyentuhku lagi!” ucapan Yun Hee terdengar dingin walau dia berbicara sambil terisak.

Mendengar itu rasa bersalah menghinggapiku. Aku telah salah sangka padanya, aku bersalah pada orang yang kucintai.

Orang yang kucintai!

Ya…Yun Hee adalah yeoja yang kucintai selama 5 tahun ini, terdengar pengecut memang karena aku tidak pernah mengungkapkan perasaanku padanya. Semua ini karena dia begitu dengin dan kupikir dia tidak mencintaiku. Awalnya aku kaget dengan tindakan kami yang tiba-tiba berciuman, namun saat dia tidak menolak aku pun lepas kendali. Belum lagi dia terlihat begitu berbeda, jadi sempat aku merasa kecewa karena aku bukan yang pertama. Namun karena kebodohanku yang asal bicara malah menyakitinya saat ini!

Mendengar penolaknnya tadi memang menyakitiku. Tapi mendengarnya menangis karenaku malah membuatku semakin sakit.

Segera kurengkuh tubuhnya dan kupeluk dengan erat tubuhnya. Kurasakan tangannya mendorong tubuhku agar menjauhinya, namun tetap kupertahankan dia di dalam dekapanku.

“Mianhae.., jeongmal mianhae…” ucapku.

“Lepaskan aku! Jangan kau sentuh aku lagi!” serunya berusaha melepas dekapanku.

“Aniyo… ini semua salahku. Mianhae telah menuduhmu.. Kupikir kau sudah tidak Virgin lagi, refleks aku berkata seperti itu. Mianhae…” jelasku padanya.

“Kau pikir aku ini yeoja seperti apa haaa??? Apa aku ini hanya pelampiasan nafsumu! Kau tahu rasanya dihina seperti itu oleh orang yang dicantai. Appo…Jeongmal appoyo…!!!” isaknya yang membuatku terkejut dengan kalimat terakhirnya.

“Orang yang dicintai! Nugu? Naega?” tanyaku dalam hati tidak percaya.

“Apa maksud dari orang yang kaucintai?” tanyaku memberanikan diri sambil melonggarkan pelukanku dan perlahan kupegang kedua pipinya menahannya agar tetap memandangku.

“Tidak ada yang perlu kau ketahui!” ucapnya ketus sambil berusaha mengalihkan wajahnya dan dia terus memukul dadaku.

Namun tidak kubiarkan semua itu sebelum aku mengetahui apa yang dimaksudnya.

“Tidak akan kulepaskan sebelum kau memnberitahuku!” ucapku lembut.

“Aku telah salah mencintai orang. Puas kau Jung Yun Ho! Sekarang lepaskan aku dan jangan pernah menyentuhku!” serunya.

Mendengar ucapannya membuatku senang, langsung saja kupeluk lagi tubuhnya dengan erat.

“Mianhae Yun Hee-ah… mianhae…aku salah paham akan semua ini. Kupikir kau sudah pernah melakukan semua ini karena kau mampu menserviceku, namun aku salah. Saranghae…jeongmal saranghae Yun Hee-ah…” ucapku padanya.

Kurasakan tubuhnya kaku saat mendengar aku mengucapkan katan “Saranghae..”

Kulonggarkan pelukanku dan kutatap wajahnya. Pandangan mata kami saling bertemu.

“Jeongmal mianhae aku telah salah paham… Tapi aku benar-benar mencintaimu…Saranghae Yun Hee-ah…Would u be mine forever?” tanyaku padanya.

Yun Hee hanya diam sambil tetap menatap mataku.

“Biarkan aku bertanggung jawab atas semua yang telah kulakukan. Aku rela kau hukum apapun asal kau mau menerimaku. Jika kau ingin aku mati aku akan mati untukmu!” ucapku lagi sambil menundukkan kepalaku.

“Pabo… jika aku ingin kau mati, untuk apa aku menerimamu.” ujarnya yang akhirnya mengeluarkan suara.

Kunaikkan kepalaku dan menatapnya langsung.

“Katakan sekali lagi!” suruhnya padaku.

“Saranghae Yun Hee-ah… Would u be mine forever?” ucapku sekali lagi.

“Ne~ Nadou saranghae Yun Ho-ah…” balasnya yang ternyata perasaanku bukanlah persaan sepihak.

Segera kucium lembut bibirnya sambil memeluknya dengan erat.

“Gomawo yeobo-ah…” ucapku di sela-sela ciuman kami.

Aku terus mencium bibirnya dengan lembut, namun lama-kelamaan ternyata hasratku untuk memeluknya lagi masih belum hilang.

“Yeobo bisa kita lakukan lagi?” tanyaku meminta ijin padanya.

“Satu ronde belum cukup untukmu ya, Yun Ho-ssi!” ujarnya.

“Geurom…semua ini belum selesai hingga kita belum merasakan kepuasan. Kau juga pasti belum puas kan yeobo.” ucapku yang hanya dijawab oleh senyumannya.

Melihat itu aku pun langsung melumat kembali bibirnya dan kuremas payudaranya.

“Biar kuhangatkan seluruh tubuhmu malam ini yeobo!” ucapku lalu membalikkan tubuhnya.

Kuposisikan dirinya untuk menungging, langsung saja kumasukkan juniorku yang sudah menegang ke dalam vaginanya dari belakang lalu kumaju mundurkan juniorku memasuki vaginanya.

“Aaahh…ahhh…ahhh…faster it yeobo…” desahnya.

Posisi Doggy Style ini sungguh nikmat karena membuat penetrasi juniorku di dalam vaginanya dapat dilakukan agak maksimal, karena juniorku mampu meraih G-spot’nya. Terus kupercepat gerakanku dan tak lama kemudian kami pun mengeluarkan cairan kami secara bersama.

“Aaaahhh…”

Kukeluarkan spermaku di dalam rahimnya. Terlihat nafas Yun He tersengal-sengal, namun aku yang masih belum puas pun segera membalik tubuhnya dan kunaikkan dia di atas tubuhku.

“Yaaa… aku lelah.” ujarnya sambil meminum minumannya.

“Tapi aku belum puas yeobo. Layani aku sampai puas, ini semua memang tugasmu kan!” ucapku dengan senyum devil yang langsung saja kumasukkan juniorku ke dalam vaginanya.

“Aaah….” desahnya.

“Woman On Top!” seruku.

“Kau pikir kita sudah menikah apa? Memang tugas seorang pacar itu harus memuaskan seperti seorang istri melayani suami?” omelnya.

“Bukankah tadi sudah kubilang U will be mine forever.” ucapku sambil memegang pinggangnya dan menaik turunkan tubuhnya untuk memasukkan juniorku ke dalam vaginanya.

Walau mengomel tetap saja dia memberikan pelayanan yang memuaskan. Tiba-tiba saja Yun Hee bererak memuaskanku seperti orang yang diberi obat perangsang hingga dia masih tetap bisa melayaniku sampai sekarang. Tak lama kami pun orgasme secara bersamaan lagi untuk kesekian kalinya.

“Aaaah… benar-benar nikmat!” ujarku.

“Sssh…yeobo… seluruh tubuhku terasa panas. Aku masih ingin lagi…” rengeknya yang membuatku terkejut.

Namun…

“As your wish, yeobo… Aku juga masih belum puas akan pelayananmu!” seruku yang langsung berganti menindihnya dan kami pun melakukan beberapa gaya yang lain hingga akhirnya entah pukul berapa kami baru tertidur karena saling memuaskan satu sama lain.

~Yun Ho POV End~

===============================================================

~Author POV…

Pagi telah lewat berganti siang…

Walau sinar matahari pagi telah menyinari kamar pasangan ini, namun mereka enggan untuk bangun. Mungkin dikarenakan kegiatan yang dilakukan mereka tadi malam, yang di mana ketika dua pasang temannya telah terlelap. Namun tidak dengan mereka yang masih saja meneruskan kegiatan mereka hingga menuju kepuasan yang tak terbayangkan.

Kini sinar matahari di siang hari akhirnya mampu membangunkan salah seorang dari mereka.

“Mmm…” erang seorang yeoja yang tak lain adalah Yun Hee.

“Jam berapa ini?” tanyanya dalam hati.

“MWO… Jam dua siang… Aigooo…” serunya terkejut.

Saat dia ingin berdiri, dirasakannya sepasang tangan sedang memeluknya.

“Waeyo yeobo?” tanya Yun Ho yang adalah namja yang sedang memeluk Yun Hee saat itu.

“Yaa… Ini sudah jam dua siang, yang lain pasti sudah bangun daritadi. Palli ireona…” seru Yun Hee.

“Morning Kiss…” ucap Yun Ho.

“Aishh… morning sudah lewat! Jadi gak ada Morning Kiss!” seru Yun Hee lalu melepas pelukan Yun Ho dan berjalan ke kamar mandi.

Dirasakannya perih pada bagian selangkangannya, diakibatkan kegiatan mereka tadi malam hingga pagi tadi.

Tidak mendapat Morning kiss’nya, Yun Ho segera menyusul ke kamar mandi untuk mendapatkan yang lain.

“Yaa… Jung Yun Ho apa yang kau lakukan di sini?” seru Yun Hee dari dalam kamar mandi.

“…”

“Kyaaa… aaahh…pelan-pelan…aaahh…yeobo…faster…ahhh…sshhh….hhh….”teriakan, desahan, omelan berbaur jadi satu.

“Kau menikmatinya juga kan yeobo!” ujar Yun Ho dari dalam kamar mandi.

Kembali mereka berdua melanjukan kegitan mereka.

~Satu jam kemudian…

Yun Hee turun ke bawah dengan wajah yang agak ditekuk, begitu pula dengan Yun Ho namun perbedaannya wajah Yun Ho terlihat begitu segar dan gembira. Mereka berdua pun berjalan ke arah dapur. Di sana mereka bertemu dengan Yeonri yang tampak sedang mencari sesuatu di dalam lemari es. Saat melihat Duo Yun segera Yeonri bertanya sesuatu.

“Yun-ah..apa semalam kau melihat botol minuman yang ada di sini?” tanya Yeon menunjuk ke rak dalam lemari es.

“Ne~ kemarin malam aku mengambil minuman di dalam lemari es itu.” jawab Yun Hee datar.

“MWO…Kau meminumnya Yun?” tanya Yeonri terkejut.

“Ne~ Wae?” jawab Yun Hee begitu saja dan bertanya.

“Tahu gak kamu kalau itu minuman yang isinya obat perangsang.”

“MWO…” Yun Hee terkejut mendengar kata obat perangsang.

Yun Ho yang mendengar pembicaraan Yun Hee dan Yeonri hanya tersenyum.

“Ternyata gara-gara itu…” batin Yun Ho.

“Jangan-jangan kamu dan…”

“Ya~ apa yang kalian lakukan semalaman hingga baru bangun jam segini? Sekarang sudah jam tiga siang menjelang sore tau!” omel Jae yang datang dari arah ruang tamu saat melihat Duo Yun hingga membuat ucapan Yeonri terputus.

Sontak wajah Yun Hee pun memerah begitu mendengar ocehan Jae.

“Aigooo..apa semalam saat setelah meminum minuman itu, tubuhmu merasa panas Yun?” tanya Yeon.

“Ne~ aku merasa aneh terhadap tubuhku kemarin malam, padahal udara terasa begitu dingin di kulitku. Tapi seluruh tubuhku sangat panas dan…” Yun Hee tidak melanjutkan ucapannya.

“Dan kau melakukan sex dengan Yun Ho. Setelah itu tubuhmu berangsur normal setelah puas melakukan sex. Apa benar?” tanya Yeon mendekati Yun Hee.

“Eh..Ba..ba…gai..mana kau…” Yun Hee hendak berbicara saat tiba-tiba…

“Yun-ah ada apa itu di lehermu, kenapa banyak sekali bercak merah?” tanya Sung Hyo yang tiba-tiba datang dan tanpa sengaja memperhatikan leher Yun Hee yang dipenuhi bercak merah, yang adalah kissmark yang dibuat Yun Ho di sekujur leher dan tubuhnya tadi malam.

“Owwww… Jadi kalian berdua kemarin semalaman…” seru Jae dan Min yang entah kapan ikut berkumpul di dapur.

“Yaaa… Diam kalian semua!” teriak Yun Hee untuk menutupi rasa malunya.

“Memang salah jika aku melakukan hal itu pada yeojachingu-ku!” ujar Yun Ho yang akhirnya buka suara.

Sontak Yun Hee memandang Yun Ho tajam…

“Wooo… Akhirnya kalian berdua jadian juga. Tidak sia-sia Jae mengatur liburan ini ya!” seru Min yang disertai anggukan kepala dari Jae.

“Hahahaha… Jadi lain kali kita bisa triple date, liburan dan pesta sex bersama donk!” seru Sung Hyo semangat.

“Bagaimana Yun Ho sewaktu di tempat tidur Yun-ah? Apa gara-gara melayaninya sampai membuatmu bangun jam segini dan lihat seluruh lehermu penuh dengan kissmark. Apa di tubuhmu juga banyak ya?” tanya Yeonri penasaran.

“Yaaa… Lee Yeonri! Park Sung Hyo apa yang kalian katakan!” seru Yun Hee yang wajahnya telah sangat memerah.

“Kyaaa… kabur…” terik Yeonri dan Sung Hyo bersama sambil berlari keluar ruangan

“Yaaa…. tunggu kalian!” seru Yun Hee dan berlari mengejar mereka berdua.

Sementara itu ketiga namja yang melihat tingkah laku yeojachingu mereka hanya tersenyum.

“Benar juga apa yang dikatakan Yeon, bagaimana Yun Hee saat di tempat tidur?” tanya Jae penasaran.

“Berapa ronde memang kalian semalam hingga jam segini baru bangun? Sampai jam berapa kalian?” tanya Chang Min penasaran juga.

“Yang pasti memuaskan dan terakhir kami lakukan sebelum turun tadi!” jawab Yun Ho datar dan berjalan melewati kedua temannya itu, tanpa memberi jawaban yang jelas.

“Yaa… Jung Yun Ho ceritakan kejadian kemarin! Hebat juga kau baru jadian dengan Yun hee sudah seharian begitu, mana sepertinya Yun Hee gak capek lagi. Apa rahasianya???” seru Jae dan Min bersamaan, namun tidak digubris oleh Yun Ho.

Dia hanya berjalan dengan santai meminum kopi buatan Yun Hee *kapan buatnya ya???* sambil sesekali tersenyum saat mengingat apa yang dilakukannya dengan Yun Hee semalam. Jae dan Min segera menyusul Yun Ho dan mendesaknya untuk menceritakan semua dan YunYeonHyo terasa sangat lelah dan menghampiri couple mereka masing-masing dan saling bermanjaan. Namun dengan tetap introgasi dari mereka pada Duo Yun.

~The End~

Sekian deh…

Jangan lupa comment ya…

Mian kalau gak HOT..

TT_TT