Some Sweet Revenge

PAIRING:

Lee Donghae -> Aiden Lee

Lee Hyukjae -> Spencer Lee

Haerin Caresse -> Catherin ‘Cathy’ Hwang

Minnie Caresse -> Lee Kyuhae

FF ini terinspirasi dari video clip Justin Timberlake “Cry me a river”

Happy reading all! ^^

DON’T LIKE, DON’T READ!!

NO BASHING, NO FLAME!!

KEEP AWAY FROM CHILDRENS UNDER THE AGE 17!!

DON’T BE SILENT READERS!!

Chaty’s house

“Cathy, kenapa banyak panggilan dari pria yang bernama Spencer Lee di ponselmu? Siapa dia?” Tanya Aiden pada Cathy, pacarnya. Cathy baru saja selesai mandi dan masih hanya berbalut handuk saja.

“Aiden, kamu meriksa hpku lagi ya?!” Kata Cathy kesal seraya mengambil hpnya dari tangan Aiden. “Aku nggak suka kamu utak atik hpku!” tambah Cathy dengan panik.

“Relax dong Love. Kamu ini,, seperti sedang ketauan selingkuh aja!” kata Aiden saklek.

“What?!” pekik Cathy kaget. “Kamu ini jangan asal bicara!” Nada bicara Cathy mulai meninggi.

Aiden mendekat kearah Chaty. Lalu ia memeluk tubuh Cathy

“Sssstt… udah dong love,, masa hanya karena itu aja kamu marah!” kata Aiden pelan.

“Habisnya kamu suka asal bicara sih!” kata Cathy sebal.

Aiden terkekeh.. Kemudian ia mengecup leher Chaty dan menghirup dalam-dalam leher jenjang Chaty.

“Kamu wangi sekali baby. I love it!” Aiden menggoda Cathy. Chaty hanya tertawa kecil. “Aiden, udaranya lagi dingin, biarin aku pakai baju dulu. Aku kedinginan nih” pinta Cathy.

“Tenang love, aku akan menghangatkanmu…” kata Aiden sambil masih terus menciumi leher Cathy.. “I want you so bad tonight” bisik Aiden tepat ditelinga Cathy. Tanpa menunggu jawaban Cathy, Aiden langsung menggendong tubuh Cathy dan merebahkannya di atas kasur lalu membuka kaosnya hingga ia bertelanjang dada. Aiden segera menindih badan Cathy lalu melumat habis bibir mungil Cathy dengan penuh gairah. Cathy yang tidak mau kalah atas perlakuan Aiden segera membalas ciuman Aiden tidak kalah ganasnya. Cathy mengalungkan kedua tangannya keleher Aiden. Sedangkan tangan Aiden menyibak handuk yang dikenakan Cathy dan membuangnya kesembarang tempat hingga terpampang jelas payudara Cathy yang begitu menggugah seleranya. Aiden meremas gemas payudara Cathy sambil terus menciumi leher mulus Cathy. Aiden menghisap kuat leher Cathy hingga meninggalkan banyak bercak merah dileher Cathy.  Puas dengan leher Cathy, ciumannya beralih pada dada Cathy. Aiden mengulum payudara Cathy bergatian.

“Aahh.. Baby.. sshh ah..” desah Cathy ketika Aiden menghisap kuat payudara kanannya. Tangan kiri Aiden berada disebelah kanan kepala Cathy untuk menopang tubuhnya, sedangkan tangan kanannya mulai turun mengelus area V Chaty.  Ciuman Aiden semakin turun kearah perut. Ia meciumi perut rata Chaty, sehingga membuat Chaty menggelinjang geli. Sekarang kepala Aiden tepat berada didepan V Chaty. Tanpa basa basi Aiden langsung melumat V Chaty. Dihisapnya dan digigit kecil klirotis Chaty yang kemerah-merahan.

“Ah..ssh.ah..ah..ah.. Oh,, Aiden… teruss sayang… oh” Chaty hanya bisa mendesah tak karuan karena perbuatan Aiden. Tangan Chaty meremas pelan rambut Aiden, dan menekan kepala Aiden agar lebih dalam menikmati V-nya yg sudah benar-benar basah.

“Aaakkh..” Pekik Chaty ketika Aiden memasukan jari telunjuknya ke V-nya. Tidak puas dengan satu jari, Aiden menambah dua jarinya lagi satu-satu. Aiden memaju mundurkan jarinya yang bersarang di V Chaty dengan tempo cepat sambil terus memainkan kedua payudara Cath secara bergantian. “Aahh,, shh… oh… terus baby,, ak..ku mau.. ahh..ah.. akku mau.. keluar..” Aiden mempercepat lagi gerakn jarinya..

“Aaaakkhh…” Pekik Chaty berbarengan dengan keluarnya cairan dari dalam V-nya. Aiden mengeluarkan jarinya lalu melumat lagi V Chaty dan membersihkan cairan Chaty sampai habis. “Aiden… Stop! Ce..cepat..ah..ssh.. cepat masukin baby! Please… Aahh,,  I want you right now!” Pinta Chaty. Namun Aiden masih mempermainkannya.. Karena sudah tidak sabar dengan kelakuan Aiden, Chaty bangun dan mendorong badan Aiden kesamping hingga posisinya berada diatas Aiden sekarang. Dengan cepat Chaty membuka celana beserta boxer dan cd Aiden sehingga terpampanglah junior Aiden yang sudah setengah menegang. Chaty mengulum ujung junior Aiden sambil mengocok pelan juniornya pelan. “Ssshh… aah.. yeaahh.. masukin semuanya baby.. aah” Aiden mulai mengeluarkan desahannya.  Chaty mulai memasukan junior Aiden lebih dalam lagi kedalam mulutnya. Disedotnya kuat-kuat junior Aiden sambil meremas twinsball Aiden, sehingga membuat Aiden mendesah kuat.

“Aaahh.. yes.. ah .. ahh.. terusss… lebih cepat lagi babe.. oh..” Desahan Aiden semakin kencang. Chaty mempercepat kulumannya dan membuat Aiden merem melek. Setelah junior Aiden tegang sempurna, Chaty naik keatas Aiden dan perlahan memasukan junior Aiden ke V-nya. Setelah seluruhnya masuk, Chaty mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. “ah..ah..ah..ooh” desah Chaty.

“Ooh yeaah.. so tight baby.. ahh” desah Aiden sambil meremas-remas kedua payudara Chaty. Chaty terus menggerakan pinggulnya semakin cepat… lalu pelan kembali.. Chaty menggeol-geolkan pinggulnya. Aiden merasakan juniornya dipelintir oleh dinding V Chaty. “Sshh..aahh,, lakukan terus sayang.. Yaah.. you’re good honey!” desah aiden. Aiden bangkit dan mencium bibir Chaty.

“Kita gantian honey,, kamu pasti lelah..” bisik Aiden. Aiden mencabut juniornya dan membalikan tubuh Chaty. Aiden menindih Chaty lalu memasukan juniornya kembali. Aiden segera menggoyangkan pinggulnya naik turun dengan tempo cepat. “Aahh..ahh..aah..oooh.. oohh..” desah Chaty tak tertahan. Aiden menciumi leher Chaty, sesekali menghisapnya dalam.

“Ooo god.. yes..yes…aahh…baby..oooh..” Desahan Chaty semakin menjadi-jadi ketika Aiden menghentak-hentakan juniornya dengan kuat dan cepat. “Terus mendesah baby.. you’re so sexy,, I like it.” ucap Aiden. Payudara Chaty berguncang hebat akibat hentakan junior Aiden kedalam lubang V-nya, dan langsung ditangkap oleh mulut Aiden.

“Oh..oh..faster honey…faster…oooh..” pinta Chaty.

“As your wish love” Aiden mempercepat lagi gerakannya. “Ooh,,yeahh.. ssh..ah..ohh..” Aiden mulai mendesah juga. “aah..aaah…honey… akku…ah..aku mau keeluar..ah..aah..” desah Chaty yang sebentar lagi mencapai klimaks. “mme too,, together honey.. oohh..” ucap Aiden. Aiden memandang kearah Chaty sambil tetap menggerakan juniornya dengan tempo yang sama. Mata mereka bertemu..

“I love you.” Ucap Aiden. “I love you too” jawab Chaty. Aiden melumat bibir Chaty sekali lagi.. lalu mempercepat lagi gerakannya… Chaty melepaskan ciumannya dan mendesah hebat “Aahh..aahhh… sekarang babe… aahh…aaaakhhh…”

“I’m cuming baby.. aaah..aahh..ssshh Aaaakkhhh…” crett creet creett…(?!)*Eew,, what is that sound?! Aneh bgt suaranya!* Aiden  mengeluarkan banyak cairannya didalam V Chaty. Lalu ambruk diatas tubuh Chaty. Mereka sama-sama mengambil napas.

Setelah itu Aiden mencabut juniornya dan mengambil selimut untuk menutupi tubuh mereka. Mereka saling berhadapan. Aiden mengusap keringat pelipis Chaty. “Kamu lelah?” Tanya Aiden. Chaty hanya mengangguk. Aiden merengkuh tubuh mungil Chaty kedalam pelukannya. “Tidurlah” ucap Aiden, kemudian mengecup lembut kening Chaty. Lalu merekapun tertidur sambil berpelukkan.

ESOK PAGINYA…

Aiden terbangun dari tidurnya. Ia meraba kesebelahnya namun ternyata kosong. Ia segera membuka matanya. Chaty sudah tidak ada disampingnya.

“Love” panggilnya.

Namun tidak ada sahutan. Aiden segera memakai boxernya dan keluar kamar. Aiden melihat Chaty sedang menerima telepon didepan jendela dapur. Aiden segera menghampirinya lalu memeluknya dari belakang dan menghujani tengkuk Chaty dengan ciumannya. Chaty tersentak kaget dan buru-buru mematikan teleponnya.

“Sayang, kamu mengaggetkanku saja.” Chaty membalikan tubuhnya dan memeluk Aiden. “Siapa yang meneleponmu?”  Tanya Aiden. “Nggak. Temen kerjaku kok sayang.” Balas Chaty. “Owh, Kamu mau lanjutin yang semalam?” Tanya Aiden dan langsung mencium lembut bibir Chaty. Makin lama semakin liar ciumannya. Chaty melepaskan ciumannya. “sayang, udah ah.. Hari ini aku ada urusan penting. Nanti malam saja okay!” kata Chaty. “Ayo dong love… sekaliii lagi!” rengek Aiden.. Tanpa menunggu jawaban Chaty, Aiden segera melumat bibir Chaty dengan ganasnya. Lidah Aiden menerobos masuk kedalam mulut Chaty… Sekarang lidah mereka bertautan dan saling menghisap. “Mmmphh…ah” desah Chaty disela-sela ciuman panasnya dengan Aiden. Aiden menggendong Chaty dan mendudukannya dimeja makan. Lidah mereka masih saling bertautan. Chaty mengalungkan tangannya dileher Aiden. Aiden mengelus paha Chaty menyingkap gaun tidur tipisnya.

“Aaah..sssh…ehmm..” desah Chaty ketika Aiden memasukan dua jarinya kedalam V Chaty yang memang tidak memakai cd. Tubuh Chaty menggelinjang hebat atas perlakuan Aiden. Tangan Aiden yang bebas segera menggeluarkan salah satu payudara Chaty dengan paksa dan segera ia lumat habis. “Aah… Aiden oh… terus baby..” desahan Chaty begitu terdengat merdu ditelinga Aiden, membuatnya tambah bergairah. Aiden mengeluarkan jarinya dan menggendong Chaty ke ruang tengah. Ia merebahkan tubuh Chaty disofa, menindih tubuh Chaty. Ia menurunkan sedikit boxernya dan hanya mengeluarkan juniornya saja. Kemudian ia mengocok sebentar juniornya dan segera menghujamkannya kedalam V Chaty. Keduanya melenguh nikmat ketika junior Aiden tenggelam penuh dalam V Chaty. Aiden mulai menggerakkan juniornya perlahan sambil meremas gemas payudara Chaty yang berada diluar gaun. “Aahh… faster honey… deep..faster babe..aakh..” desahnya disela-sela kenikmatan yang diberikan Aiden.

Aiden semakin menggila… Ia menghentak-hentakan juniornya dengat kuat dan cepat sambil menyedot kuat payudara Chaty seperti bayi yang kehausan, sehingga membuat Chaty menjerit nikmat. “Oohh, Aiden… sshh..aah..aaah… terus baby..ak..ku hampir… aahh”

“Ughh,, aahh…ahh…ooh… I’m cuming honey… I’m cuming nooow…sshh… Aaarrggghh” crett creeett creett…*Author: Jiyaaah,, ada lagi suaranya!! Readers: Sssttt!! Shut up! Ganggu konsentrasi aja! PLAK!. Author: Nangis dipojokan* Aiden menghetakan juniornya dengan kuatnya kedalam V Chaty dan mereka mencapai klimaks bersama.

“Thank you love” ucap Aiden sambil memeluk erat tubuh Chaty.

One week later…

At night…

Malam ini perusahaan tempat Aiden bekerja akan mengadakan party besar-besaran untuknya karena telah berhasil memenangkan tender besar. Dan Aidenpun berniat untuk memberi surprise pada Chaty, kekasih tercintanya. Aiden berniat untuk melamarnya disana, didepan seluruh orang. Aku benar-benar tidak sabar menunggu malam nanti. Lebih baik aku telepon dia dulu sekarang. Dalam hati Aiden sambil memandangi cincin emas putih bertahtakan berlian mungil ditengahnya. Ia memasukan lagi cicinnya ke sebuah kotak mungil, lalu mengambil ponselnya dan segera menelepon Chaty.

“Aiden honey” jawab Chaty dari seberang sana.

“Hey love.. Kamu sudah siap?” Aiden langsung to the point. “Mmm… Aiden,, sepertinya aku nggak bisa nemenin kamu malam ini sayang. Aku sedang nggak enak badan.” Ucap Chaty. “Kamu sakit love?” Tanya Aiden cemas. “Iya. Kamu nggak apa-apa kan pergi sendiri?” Tanya Chaty. “Kalau begitu aku juga nggak akan pergi. Aku temani kamu aja ya honey?” tawar Aiden. “Eh.. ng..nggak usah sayang.. Aku… aku nggak apa-apa sendiri. Kamu pergi aja. Ini kan party untuk kamu. Masa kamunya nggak hadir.” Kata Chaty kalang kabut. “Kamu yakin nggak mau aku temani?” Tanya Aiden lagi. “Yups,, aku bisa jaga diri sendiri kok. Kamu tenang aja.” Kata Chaty meyakinkan Aiden. “Oke. Kalau ada apa-apa telepon aku ya love!” kata Aiden. “Oke. Have fun. I love you!” ucap Chaty. “I love you too” balas Aiden. Aiden menutup teleponnya dan segera bersiap-siap pergi ke party.

Mean while… In Chaty’s side…

I’m so sorry Aiden. I didn’t mean to treat you like this. I love you so much,, Tapi aku benar-benar nggak bisa menolak godaan ini. Aku memang jahat pada mu. Maafkan aku!

Untuk sekian kalinya Chaty berbohong lagi pada Aiden. Sebenarnya ia merasa bersalah pada Aiden. Ia sangat mencintai Aiden… Tapi pria ‘itu’ benar-benar membuatnya tergila-gila. Pria ‘itu’ telah mencuri sebagian hati Chaty untuk Aiden. Spencer Lee,, ialah pria itu. Seorang dancer yang tidak sengaja ia temui di suatu pub malam. Ia begitu menggoda iman Chaty.

Ting tong ting tong… Bell rumah Chaty berbunyi…

Chaty segera berlari dan membuka pintu… dan tersenyum manis kepada pria yang ada didepan pintu…

“Hai sweety” sapa Spencer sambil tersenyum menggoda.

Chaty segera menariknya masuk. Mereka duduk berdua diruang tengah sambil meminum wine yang dibawa oleh Spencer.

“Kekasihmu tidak datang malam ini?” Tanya Spencer. “Tidak. Malam ini ia pergi ke party di perusahaannya.” Jawab Chaty. “Kamu nggak ikut party bersamanya?” Tanya Spencer lagi. Chaty menggeleng. “Tonight, I’m yours!” bisik Chaty pada telinga Spencer.

Spencer tersenyum dan langsung melumat bibir Chaty. Chaty meladeninya. Ia membuka sedikit mulutnya agar lidah mereka bertemu. Mereka terus berperang lidah… Ciuman spencer turun kearah leher putih Chaty, tangan kanannya meremas gemas payudara kiri Chaty, sedangkan tangan kanannya memeluk erat pinggang Chaty.  Spencer mendorong tubuh Chaty hingga terlentang diatas sofa.

“Mmphh…ssh…ehmm…” desah Chaty disela-sela ciumannya… Mereka saling melucuti pakaian masing-masing hingga sekarang mereka tampil polos tanpa seheai benangpun. Setelah merasa cukup terangsang, Spencer memasukan juniornya perlahan kedalam V Chaty. Spencer terus mengguncang dan menghentak-hentakkan pinggulnya dengan liar. “Aaah…aahh.. Spence.. ooh..ooh.. aaahhh…” desah Chaty ketika Spencer mempercepat gerakannya. Mereka terus melakukan aksi panasnya.  Tanpa mereka sadaari, seseorang telah memperhatikan mereka yang sedang beradegan intim dari balik jendela dengan tatapan ingin membunuh.

In Aiden’s side…

Aiden memasuki mobilnya hendak pergi ke party… Baru setengah perjalanan,, iya teringat pada Chtay yang sedang sakit. Perasaannya tidak tenang. Akhirnya ia memutuskan untuk menjenguk Chaty sebentar, baru pergi ke party. Tidak lupa ia membawakan 2 strawberry cheesecake, makanan kesukaan Chaty.

Aiden sampai dihalaman rumah Chaty. Ia bingung melihat ada mobil Hyundai matrix berwarna hitam yang parkir dihalaman rumah Chaty. Mungkin temannya datang menjenguknya. Pikir Aiden. Aiden berjalan menaiki tangga halaman menuju pintu rumah Chaty. Ketika melewati jendela ruang tengah yang bertirai putih transpran,,

DUAARRR…

Bagai petir disiang bolong. Aiden benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Kekasihnya yang paling ia cinta, yang seharusnya sedang ia lamar malam ini, sedang bermain ‘cinta’ dengan lelaki lain didepan matanya. Aiden menjatuhkan bungkusan yang ia bawa. Kedua tangannya mengepal, rahangnya mengeras. Tubuhnya gemetar menahan amarah. Namun hatinya merasa sakit yang teramat sangat.

“Chaterin Park… beraninya kau bermain api dibelakangku! Aku bersumpah, kau akan menyesali semua ini!!” Gumamnya dengan geram. Kemudian Aiden beranjak pergi meninggalkan kedua insan yang sedang bermain api itu.

A week later…

Tuut..tuut…tuuuut… The number you are calling is out of service… Please try again later…

“Aaarggh…” Teriak Chaty frustasi. Aiden… kamu kemana sih?! Ucap Chaty dalam batinnya. Sudah seminggu lebih Aiden tidak bisa dihubungi oleh Chaty.. Rumahnya juga kosong. Chaty tidak mengerti kenapa Aiden menghilang.

“Kyaaa!” jerit Chaty ketika seseorang memeluknya dari belakang.

“Hai sweety!” sapa orang itu. “Spence, kenapa berada dirumahku?” Tanya Chaty bingung sambil melepas pelukan Spencer. “Aku bisa kerumahmu kapanpun aku mau!”jawab Spencer lalu tersenyum licik.

“Kamu sudah gila ya?! Bagaimana kalau ada Aiden?!” Omel Chaty. “Aku nggak peduli. Yang jelas sekarang aku ingin bersamamu! Lagipula kekasihmu sudah seminggu ini menghilang kan?!”” ucap Spencer sambil mencium mesra bibir Chaty. Chaty melepas ciuman Spencer. “Please. Aku sedang nggak ingin melakukannya.” Kata Chaty datar lalu berjalan kearah jendela kamarnya. Bagaimana aku bisa melakukannya, kalau hatiiku sedang cemas memikirkan Aiden yang entah berada dimana. Ya tuhan, kenapa aku benar-benar merindukannya sekarang! Ucap Chaty dalam hati.

Ya! Sepertinya Chaty tersadar dengan perbuatannya. Ia salah! Ia telah mengkhianati cinta Aiden. Dan sekarang ia sangat merindukan Aidennya. Tanpa sadar air matanya mengalir dipipi mulusnya.

“Hey, kenapa kamu menangis?” Tanya Spencer membuyarkan lamunannya. Spencer membalikan tubuh Chaty menghadap kearahnya dan menyeka air mata Chaty. “Are you okay sweety?” Tanya Spencer. Mendengar kata ‘sweety’ yang diucapkan Spencer membuat Chaty tambah menangis. Ia semakin merasa bersalah. Ia teringat Aiden yang selalu memanggilnya ‘LOVE’…

Spencer menjadi tambah bingung. “Chaty, sebenarnya kamu kenapa?” Tanya Spencer. “I’m sorry Spence… Aku rasa kita harus mengakhiri hubungan terlarang ini. Maaf!” ucap Chaty. “Kau sangat merindukannya ya?” Tanya Spencer lembut. “I’m so sorry Spence.” Ucap Chaty sambil terus menangis. “Ssst… it’s okay. I got it.” Ucap Spence sambil memeluk erat tubuh Chaty. Ada sedikit rasa sakit yang dirasakan Spence. Bagaimanapun juga sebenarnya Spence mencintai Chaty, dan ingin Chaty bahagia.

***

4 hari setelah kejadian itu Chaty tidak pernah lagi berhubungan dengan Spencer. Ada kkabar mengatakan bahwa 2 hari yang lalu Spencer pergi ke USA untuk sekolah dance. Namun sekarang Chaty belum juga berhasil menghubungi Aiden. Padahal ia sangat merindukan pangerannya itu.

Malam itu, Chaty baru saja pulang ke rumahnya setelah lembur kerja. Ia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, ia berniat untuk langsung tidur. Ketika tiba didepan tempat tidurnya ia melihat sebuah kotak berukuran sedang tergeletak diatas tempat tidurnya. Ia segera mengambil kotak itu. For my beloved Chaterin Park. Bacanya dalam hati. Ia tersenyum sumringah. Aiden! Hanya nama itu yang terpampang diotaknya. Ia membuka kotak itu. Ternyata sebuah kaset video. Chaty mengernyitkan dahinya. Ia memasang kaset video itu di video playernya.

Cklik! Video mulai menyala… 3 detik kemudian…

Mata Chaty membelalak,,  kedua tangannya menutup bibirnya yang mengaga… Video itu memang dari Aiden,, Tapiii…

Tidak… Ini tidak mungkin!!! Aiden!! Chaty hanya mampu menjerit dalam hati. Didalam video itu… Aiden… Pangeran pujaan hatinya,, sedang beradegan ranjang dengan seorang wanita cantik. Dan itu bukanlah dirinya. Air matanya mengalir deras dipipinya. Chaty benar-benar tidak sanggup menyaksikan itu. Ia melempar remote tv dengan kencang kearah tv, sehingga membuat tv didepannya pecah dan mati. Kemudian ia melihat sepucuk surat didalam kotak itu. Ia membuka surat itu dan membacanya.

To my lovely girl, Chaty Park.

Hai love!!! Bagaimana aksiku? Cukup panas… atau kurang panas kah? Wanita itu,, namanya Lee Kyuhae. Wanita yang menurutku tidak semenarik dirimu… namun ia sangat setia!! Aku sudah tau semuanya… Soal kau dan Spencer. Malam itu,, dimana seharusnya aku melamarmu di pesta kemenanganku… Tapi nyatanya kamu malah lebih memilih bercinta bersama bajingan itu. Kenapa Love? Kenapa kamu berbuat seperti itu padaku? Kurang cukupkah cinta yang selama ini aku berikan padamu?? Sekarang aku telah memilih jalanku sendiri. Begitupun denganmu. Besok aku akan menikah dengan Kyuhae. Aku harap kamu bersedia datang bersama bajingan itu!! Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu. Karena aku telah bahagia dengan pilihanku sekarang.

A man who always love you,

Aiden Lee.

Cathy jatuh terduduk lemas dilantai. Ia melirik kearah kotak hadiah yang juga terjatuh ke lantai. Disana terselip sebuah undangan pernikahan. Ia segera melempar undangan itu jauh-jauh darinya. Hatinya benar-benar sakit… Ia benar-benar menyesali semuanya. Hanya gara-gara kebodohannya,, ia harus rela kehilangan pria pujaan hatinya untuk menikah dengan wanita lain. Bodoh! Benar-benar bodoh!!

Seandainya waktu bisa diputar kembali,, aku takkan melakukan kesalahan fatal itu. Dalam batinnya.

Namun penyesalan selalu datang belakangan. Semuanya sudah terlambat, nasi sudah menjadi bubur. Sekarang ia hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Cintanya pergi dan tidak akan kembali lagi. Dan kini ia mendapatkan ganjaran atas perbuatannya.

-THE END-

Mianhae udah lama aku jarang bgt post ff buat para yadongers tercinta^^… Soalnya kemaren lagi hiatus jd author yadong,,, tapi sekarang udah comeback kok.. Salam yadong!*plakplok*

Ayo comment… comment… Anak baik pasti comment!! Yang ga comment ga baik(?!) *PLAKK! Ditabok readers!* Peace ^_^v