First Night

My First Night

   Cast:     

Im Yoo Ra

Lee Teuk

Main cast: Dong Hae, Ryeo wook, Eun Hyuk, Kyu Hyun, Si Won.

Genre : NC 21+

Length: oneshoot

Anyeong yadongers..

Readers sekalian, mianhae ya saya jarang post? Saya lagi sibuk habis angkat janji, praktek dan persiapan praktek masuk klinik. Jadi agak susah nyari waktu buat nulis ff. Kadang kalo ada waktu, inpirasinya  suka ilang.

mianhae juga saya gak jadi post kemarin..

Ini ff ceritanya cuman tentang malam pertama aja. Jadi intinya oneshoot. Awalnya mau di buat chapter, cuman berhubung alasan di atas, saya batalin. Tapi, nanti kalo sempet saya buat.

Happy reading all…

Lee teuk pov

Akhirnya kami pulang ke dorm. Kenapa juga appartemennya harus di perbaiki sekarang? Sekarang aku harus menginap di dorm dengan istriku.

Saat masuk kamarku, “oppa, aku lupa…” ucapnya padaku.

“lupa apa yoora?” tanyaku lembut sambil menghamipirinya berdiri tak jauh dariku. Dia masih menggunakan gaun pengantinnya.

“aku lupa membawa baju ganti untuk besok. Aku cuman bawa baju buat tidur aja.” Ucapnya yg terlihat bingung. Aku menghela nafas panjang dan mencium keningnya sekilas.

“sudahlah. Telepon saja dulu adikmu untuk mengantarkan bajumu besok pagi. Kalo dia di minta antarkan bajunya sekarang pasti dia tidak mau.” Jawabku lembut.

“kau benar juga oppa. Aku hubungi dia sekarang.” Lalu dia pergi menjauhiku untuk menelepon adiknya. Sedangkan aku, aku langsung masuk kamar mandi yg kebetulan berada di kamarku. Aku melepas seluruh pakaian yg tadi aku pakai saat resepsi dan menggantinya dengan kaos dan celana tidur. *bayangin aja pakaiannya SHINee pas di hello baby*

Aku memegang leherku dengan tangan kananku dan memiringkannya ke kanan. Ah! Aku capek sekali karena resepsi pernikahanku tadi. Tapi, tidak secapek pekerjaanku. Aku memandang diriku di depan cermin. Entah mengapa, aku tidak bisa berhenti memikirkan yoora istriku. Yg aku fikirkan bukan hal perasaan. Tapi tubuhnya. Entah mengapa setelah minuman yg appaku kasih, aku jadi merasa panas sendiri saat melihat yoora. Ayolah! Aku sedang tidak yadongkan?

“oppa! Aku juga mau ganti baju. Cepetan keluar.” Teriak yoora dari luar.

“ne.” Lalu aku keluar. Saat membuka pintu, perasaan itu mulai muncul lagi. aku merasa panas sendiri melihat istriku.

“kau menghalangi jalanku oppa. Aku mau ganti baju nih! Gaunnya berat tahu.” Ucapnya seperti anak kecil yg membuat lamunanku buyar tentang tubuhnya. Jujur saja aku bisa bayangkan bentuk tubuhnya yg mungil itu tanpa busana. Euh! Sungguh menggoda iman.

“aa..arraseo.. aku mau ke dapur dulu ya?”

“ne.” Lalu dia masuk kamar mandi. Dan aku sendiri pergi menuju dapur. Saat aku ke dapur, aku melihat beberapa orang di meja makan sambil memakan ramyun.

“kenapa kalian masih disini?bukannya kalian akan menginap di rumah si won?.” tanyaku pada donghae, kyu hyun, dan ryeowook yg sedang makan.

“tidak jadi.” Jawab donghae singkat.

“wae?” tanyaku heran sambil menuangkan air putih ke gelasku dan meminumnya.

“molla. Tadi si won hyung tiba-tiba saja menghilang saat resepsi. Ya! Maknae! Jangan ambil keripikku!” teriak kyu hyun pada ryeo wook.

“mwo? Bukankah yg maknae itu kau? Kenapa kau menyebutku maknae?” tanya ryeo wook heran.

“kan kau eternal maknae. Sedangkan aku evil maknae. Jadi kau lebih muda dariku.” Ucap kyu hyun sembarangan.

BLETAK! Sebuah pukulan langsung melayang di kepala kyu hyun. “kau ini. dasar evil maknae. Tetap saja kau yg paling muda pabbo!” ucap dong hae.

“yaaaw! Sakit hyung. Kau ingin membunuhku dengan jitakanmu?” keluh kyu hyun sambil memegang kepalanya.

“kau tidak akan terbunuh hanya karena itu.” Jawab dong hae sambil memakan ramyunnya.

Dasar. Kalian ini ada-ada saja. biarlah mereka tidur di sini. Toh tidak akan menggangguku dan yoora.

“ngomong-ngomong, kalian pake kunci siapa sampe bisa masuk dorm?” tanyaku sambil mencicipi ramyun ryeo wook.

“kami pakai kunci eun hyuk hyung.” Jawab ryeo wook. *readers anggap aja kunci dormnya cuman 3 biji. Ada di si won, eun hyuk, n lee teuk*

“ouh..” ucapku sambil menganggukkan kepalaku. Tiba-tiba, donghae melihat ke arah bawah bagianku.

“hyung, kau siap malam pertama sekarang?” tanyanya sambil tersenyum nakal.

“mwo? Maksudmu?” tanyaku bingung.

“apa kau tidak sadar, juniormu menegang.” Ucapnya lalu tertawa nakal dan di ikuti oleh ryeo wook dan kyu hyun.

“aish!” langsung saja aku berlari ke kamarku. Setelah sampai, aku langsung menutup pintu dan bersandar pada pintu. Lalu aku mengunci kamarku.

Lee teuk pov end

Yoora pov

Pabbo sekali aku ini. masa baju ganti besok aja sampai lupa? Tidak apalah. Aku bisa pinjam kaos teukie oppa besok. Aku melepas gaun pengantinku di kamar mandi. Jujur saja, bajunya berat sekali. Aku langsung memakai baju tidurku yg berwarna putih. Ya aku memang terbiasa tidur memakai baju yg agak transparan.

Lalu aku keluar kamar mandi dan langsung bersiap tidur. Tapi saat aku hendak membaringkan tubuhku di kasur, teukie oppa buru-buru masuk kamar. Dia terlihat seperti buronan yg sedang di kejar polisi.

“wae oppa? Tampangmu seperti maling ayam yg sedang di kejar warga.” Ledekku padanya. Lalu dia mengunci pintu dan pergi ke kamar mandi. Ada apa sih dengannya? Aku jadi tidak jadi tidur karena wajahnya tadi.

Yoora pov end

Author pov

“Tuhan! Aku ini kenapa? Kenapa juniorku jadi menegang seperti ini?” ucap lee teuk di dalam kamar mandi. “ayolah juniorku, turunlah. Jangan sekarang. Aku ingin istirahat dulu hari ini.” ucap lee teuk sendiri pada juniornya.

Karena juniornya tidak mau tidur lagi, akhirnya lee teuk terpaksa mengocoknya sendiri hingga dia berejakulasi. Tok tok tok.

“oppa, gwenchana?” tanya yoora dari balik pintu kamar mandi yg tertutup.

“ne.” Jawabku singkat sambil masih mengocok juniorku sendiri. Setelah 5 menit yg di paksakan, “aarrgghh!!” teriak lee teuk kecil saat dia mengeluarkan cairan putih dari ujung juniornya.

“akhirnya keluar juga. Legaaa…” lalu lee teuk membersihkan juniornya dan keluar dari kamar mandi. Saat lee teuk keluar, lee teuk bisa memandang istrinya. Lee teuk membulatkan matanya, saat dia sadar istrinya memakai pakaian yg begitu menggoda baginya.

‘Ya Tuhan, sepertinya aku membatalkan niatku untuk beristirahat hari ini.’ ucap lee teuk dalam hati. Lalu dia medekati istrinya yg sedang duduk di pinggir kasur sebelah kanan. Lee teuk duduk di sebelah istrinya.

“chagiya…” panggil lee teuk mesra sambil meraih tangan yoora.

“wae?” sahut yoora lembut sambil tersenyum.

“kau tahu pastikan alasan pernikahan kita ini?”

“ne. Jika bukan karena kau menciumku di depan banyak wartawan dan mengatakan kalau aku calon istrimu, mungkin hari ini aku masih bebas berkeliaran di dengan teman-temanku.”

“mianhae. Karena masalahku, kau yg tidak aku kenal awalnya malah harus menjadi istriku.”

“gwenchana. Toh semuanya udah kejadian. Mau mengelak juga tidak akan merubah keadaan.”

“tapi, apa pernikahan kita ini tanpa cinta?”

“cinta bisa tumbuh kapan dan di mana saja oppa. Sekarang kita berfikirnya seperti ini. Tuhan pasti mempunyai alasan yg tepat mengapa aku harus menikah denganmu.”

“ne,” jawab lee teuk singkat. Lalu mereka terdiam satu sama lain tanpa saling memandang.

Lalu lee teuk memandang yoora yg masih menatap ke arah lain. Dia meraih dagu yoora hingga yoora bisa mellihat tatapan lee teuk yg begitu dalam. Hal ini membuat yoora gugup.

“jeongmal saranghae chagiya. Aku mulai mencintaimu sejak kita mulai dekat 2 bulan yg lalu, saat kita menenangkan fikiran kita berdua di pantai.” Yoora hanya bisa diam mendengar kata-kata lee teuk.

“bisakah kau mencintaiku juga?” tanya lee teuk lalu mencium sekilas bibir yoora.

“aku kan sudah bilang. Cinta bisa tumbuh kapan saja. mungkin sekarang, besok, lusa, atau kapan pun bisa.”

“kalau begitu, aku akan membuat kau mecintaiku sekarang.” Ucap lee teuk sambil mendekatkan bibirnya lagi ke bibir yoora. Lee teuk masih menciumnya lembut hingga yoora membalas ciuman tersebut.

Lama kelamaan, posisi yoora yg awalnya duduk jadi tertidur dengan lee teuk di atasnya yg masih saja mencium istrinya.

Author pov end

Yoora pov

Apa ini? teukie oppa mulai menciumku. Awalnya aku kaget dan gugup, karena ini baru keempat kalinya kami ciuman. Yg pertama saat di depan banyak wartawan itu, kedua saat pernikahan tadi siang, ketiga ciuman sebelum ini.

Omo! Aku harus bagaimana? Aku jadi ingat dengan kata sepupuku, ‘lakukan saja seperti yg dia lakukan padamu.’ Akhirnya aku balas saja ciumannya itu. Aku lalu memegang lehernya dan mengalungkan tanganku ke lehernya. Ciumannya semakin lama semakin ganas. Dia mulai menciumku kasar.

Tangannya mulai meraba payudaraku dari luar bajuku dan meraba pahaku. Tapi yg aku lakukan hanya bisa membalas ciumannya yg semakin lama semakin panas. Kenapa aku merasa ada dorongan lain? Seperti dorongan ingin mendapatkan sesuatu yg lebih dari ini.

Lalu ciumannya turun turun ke leherku. Aku seperti di sengat listrik ribuan watt saat dia mulai mencium leherku. Aku seperti ingin mengeluarkan nafas yg sungguh berat dari tubuhku. Tapi aku tahan. Lalu dia mulai mendekatkan bibirnya pada telinga kiriku dan berbisik.

“jangan tahan desahanmu chagi. Biarkan semuanya mengalir seperti air. Hhhhh.” Lalu dia bernafas di telingaku yg membuatku terasa di sengat listrik kembali.

“eumhhhh…”akhirnya nafas yg terasa berat itu keluar juga dari mulutku. Aku memalingkan wajahku ke samping kanan sembari menutup mataku, merasakan sensasi yg sedang di buatnya. Sungguh aku ingin merasakan hal yg lebih dari ini.

“saranghae…hhh..jeongmal saranghae nae chagiya…hhh” bisiknya lagi sekarang pada telinga kananku. Sungguh membuatku lebih ingin mengeluarkan nafas berat yg lebih terdengar seperti desahan lebih keras lagi.

“eummhh…oppa..hhh..” lalu dia mulai mencium bibirku kembali. Tangannya mulai meremas payudaraku dari luar bajuku. Sebenarnya aku sangat malu saat dia mulai memegang payudaraku. Tapi, dorongan dalam diri ini mengalahkan rasa malu itu.

“mmhhhh…mmmmhhhh…” aku begitu menikmati permainannya. Begitu membuatku merasa nyaman dan melayang. Tali bajuku yg sebelah kiri mulai turun. Dia menciumi pundakku. Aku memegang pundaknya. Lalu aku mengangkat kepalaku hingga banyak keluasan di leherku untuk di jamahi olehnya.

Mm? Suara apa itu? Aku seperti mendengar suatu suara. “oppa…hhh.. tolong hentikan dulu..hh”

“andwe.. aku begitu menginginkanmu chagi..” lalu dia mulai mencium leherku lagi.

“kumohon oppa..sshhh..” ucapku saat dia mulai membuat sebuah kissmark di leherku. Lalu aku melanjutkan kata-kataku. “ aku seperti medengar suatu suara.”

Lalu dia berhenti sejenak dan terdiam mencoba mendengarkan. “memang seperti ada suara seseorang dari sana.” Ucap teukie oppa sambil pergi dari tempat tidur. Aku mengikutinya.

Yoora pov end

Lee teuk pov

Aku menghentikan aktivitasku sejenak. Aku pergi ke depan pintu dan..

Ceklek! Astaga! Kalian percaya yg aku lihat?

“YA! WOOKIE, KYU HYUN, DONG HAE, EUN HYUK APA YG KALIAN LAKUKAN DI DEPAN PINTU KAMARKU!?” Bentakku pada mereka berempat.

Yg aku lihat adalah mereka sedang menempelkan kupingnya di pintu kamarku, seperti sedang menguping. Hingga mereka terjatuh saat aku mebuka pintu.

“aniyo hyung. Ini semua ide eun hyuk hyung.” Jawab kyu hyun sambil menunjuk eun hyuk.

“ya! Bukankah kau yg tadi awalnya berfikiran seperti itu? Aniyo hyung. Kyu hyun yg punya ide.” Bantah eun hyuk.

“ide apa!?” tanyaku yg memang jadi kesal dengan mereka.

“ada apa oppa?” tiba-tiba yoora datang dari belakang dan melihat hal yg sedang ada di depan pintu kamarku. Aku melihat mereka berempat memelototi sesuatu. Setelah aku lihat, mereka memperhatikan pakaian istriku yg begitu tipis. Terlebih lagi satu talinya turun dari pundaknya. Sehingga, terlihatlah pundaknya.

“YA!” teriakku yg langsung membawa yoora ke belakang badanku.

“waaahh. Hyung, tadi baru mulai ya?” celetuk dong hae.

“aish! Kalian ini!” teriakku lalu mendorong mereka keluar dari dorm. “kalian hanya menggangguku. Menginaplah dimana pun asal jangan di sini. Kembalilah besok!” lalu aku menutup pintu dorm.

Lee teuk pov end

Dong hae pov

Aduh! Kenapa bisa ketahuan juga? Padahal aku ingin mendengar apa yg mereka lakukan tadi.

“hyung mianhae. Izinkan kami masuk!” teriak ryeo wook dan eun hyuk berbarengan dari luar dorm. Dasar kau kyu hyun dan eun hyuk. Gara-gara ide kalian, kita jadi harus mencari tempat menginap.

“hyung eotthoke?” tanya kyu hyun polos padaku. Ish! Rasanya ingin sekali aku jitak kepala anak ini.

“harusnya aku yg bertanya. Kan kau dan eun hyuk yg mulai.” Jawabku sedikit kesal.

“ya sudahlah. Kita coba cari tempat menginap.” Ucap eun hyuk yg jadi merasa bersalah.

Dong hae pov end

Author pov

Lee teuk lalu mengunci pintu dorm dan pergi kembali ke kamarnya.

“aish! Mereka mengganggu sekali. Tau begini, lebih baik tadi aku menginap di hotel saja.” keluh lee teuk sendiri. Lalu dia masuk ke kamarnya lagi.

“oppa, gwenchana?” tanya yoora pada lee teuk.

“gwenchana.” Jawab lee teuk singkat.

“kau jangan marah-marah seperti itu. Kasian dongsaeng-dongsaengmu.”

“molla chagi. Rasanya sekarang aku ingin marah-marah. Apa aku terlalu capek?”

“mungkin saja.” jawab yoora pada lee teuk sambil mengelus kepala lee teuk. Lalu lee teuk memandang yoora pada saat yoora pun sedang memandangnya.

“chagi, bisakah kita lanjutkan yg tadi?” tanya lee teuk lembut sambil memegang bibir yoora. Yoora hanya menunduk dan tidak mengucapkan apa pun. Lee teuk langsung saja meraih yoora dan membaringkannya.

“kyaa!” teriak yoora sekilas. Lalu lee teuk mulai menciumnya lebih ganas. Yoora hanya bisa gelagapan atas tindakan lee teuk tersebut. Tapi, hal ini juga yg tadi di inginkan yoora.

Ciuman lee teuk beralih ke bagian leher yoora yg membuat yoora mendesah. “aaaahhhhh…ssshhh” yoora seperti begitu menikmati apa yg di lakukan suaminya itu. Dia menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan matanya.

Lalu lee teuk kembali mencium bibir istrinya. Tapi kali ini tidak kasar. Lee teuk menciumnya lembut. Lalu melepaskannya. Sesaat, mereka saling berpandangan sambil mengatur nafas masing-masing.

Lee teuk lalu mengelus pipi yoora dengan tangan kanannya. “chagiya, aku ingin melakukan lebih dari hal tadi. Apa kau juga ingin?”

“molla oppa. Aku merasa malu saat kau mulai menciumku, tapi ada perasaan lain saat kau mulai mencium leherku.” Ucap yoora sambil memegang lehernya. “aku merasa ingin merasakan lebih dari itu. Seperti ada sebuah dorongan. Dan entah mengapa, aku begitu merasa nyaman di dekatmu.”

Lalu lee teuk mencium yoora sekilas. “gomawo chagiya.”

“untuk?” tanya yoora.

“untuk kejujuranmu. Coba kau ucapkan ‘saranghae oppa’.” Pinta lee teuk

Entah dorongan apa hingga membuat yoora ingin mengucapkan kalimat itu. “saranghae oppa.”

Lee teuk tersenyum senang. “nado saranghae nae chagiya. Sekarang aku tahu jika kau mulai mencintaiku. Aku bisa melihatnya di matamu.” Yoora pun tersenyum malu.

“ayo kita lanjutkan yg tadi?” ajak lee teuk dan di balas anggukan oleh yoora.

Lee teuk mulai mencium bibir yoora lembut. Sebuah ciuman lembut yg begitu dalam. ”mmmhhh…” terdengarlah suara desahan yoora di tengah-tengah ciuman mereka. Tangan lee teuk sudah menjelajah ke paha yoora. Lee teuk mengelus paha yoora dengan kedua tangannya.

Yoora masih menikmati ciuman lee teuk yg semakin panas. Yoora masih mengalungkan tangannya pada leher lee teuk. Seperti tidak mau lee teuk melepaskan ciumannya. Tangan lee teuk mulai bermain di payudara yoora yg masih terbalut pakaiannya. Segera pula lee teuk menurunkan pakaian yg di pakai istrinya itu hingga terlihatlah payudara yoora yg kecil tapi menggemaskan.

Lee teuk melepas ciumannya. Bibirnya turun ke leher yoora. “aaahhh..oppaa….” desah yoora saat lee teuk bermain di lehernya dan meremas pelan payudaranya.

“saranghae….hhhh…” bisik lee teuk pelan pada yoora tepat di telinganya.

“aahhh…sshhhh..mmhh..” yoora merasakan sensasi yg begitu hebat saat lee teuk berbisik di telinganya hingga yoora menggigit bibir bawahnya.

Lee teuk menjelajahi leher yoora tanpa terlewat sedikitpun hingga bibirnya hinggap (?) di payudara yoora. “akhh.. oppa..sshhh.. pelan-pelan..” keluh yoora sambil terus mendesah.

Author pov

Lee teuk pov

Ciumanku mulai turun ke dadanya. Tidak begitu besar, tapi begitu menggemaskan hingga rasanya aku ingin memakannya. Aku gigit nipplenya yg berwarna coklat kemerahan. “akhh.. oppa..sshhh.. pelan-pelan..”

“mianhae..” ucapku sekilas sambil melihat ekspresi wajahnya. Wajahnya yg menahan desahan, begitu menggoda dan membuatku makin panas saja. apa lagi saat dia mengeluarkan desahannya. Benar-benar membuat juniorku makin menegang.

Aku turunkan bajunya hingga dia hanya memakai celana dalamnya. Lalu aku pun membuka bajuku hingga aku hanya menggunakan celana dalamku saja. aku lihat lagi wajah istriku yg terlihat begitu menikmati permainanku. Wajahnya begitu sexy saat dia memejamkan mata dan menggigit bibirnya.

Aku ciumi kembali istriku tepat di bibirnya. Dia pun menyambut ciumanku. Tanganku masih bergerak bebas. Aku arahkan tanganku pada vaginanya yg masih terbungkus itu. Aku elus klitorisnya dari luar celana dalamnya. Aku turunkan lagi bibirku ke telinganya.

“nikmatilah semuanya chagiya..” lalu cubit klitorisnya pelan dari luar.

“aakkkhhhh….” desahnya keras. “chakamman oppa…hhh…”

“wae chagiya?” tanyaku lembut tanpa menghentikan aktivitasku di klitoris dan payudaranya.

“hhh..ada yg..hhh..ingin ke…hhh..keluar!” ucapnya terbata-bata karena menahan sesuatu.

“keluarkan saja. jangan di tahan.” Ucapku lembut lalu menekan kembali klitorisnya pelan.

“aaaakkkkhhhh……!!” bisa kurasakan celananya basah. Pasti dia sudah orgasme. “hhh..hhh..hhh..”

Aku biarkan dulu dia sejenak sambil terus memainkan nipplenya.

“bagaimana perasaanmu sekarang chagi?” tanyaku lalu mencium bibirnya lembut.

“aku lelah oppa.” Jawabnya lemas.

“mianhae.. permainan belum selesai chagiya..” ucapku sambil tersenyum padanya.

“maksudmu?” tanyanya bingung. Tidak aku jawab pertanyaan itu dan langsung saja aku melumat kembali bibirnya yg kecil itu. Awalnya dia menolak, tapi lama kelamaan dia membalasnya.

Lee teuk pov end

Yoora pov

Oppa kembali menciumku ganas. Awalnya aku tidak mau, tapi entah setan apa yg merasuk di tubuhku, aku merasa ingin melakukannya lagi. jujur saja, perlakuan oppa yg mencubit klitorisku, membuatku sangat terangsang.

“aakkhh…ssshhh…” aku kembali mendesah saat tangan oppa masuk ke dalam celana dalamku dan memasukkan satu jarinya ke dalam lubang vaginaku.

“aaaaaaaakkh! Hentikan oppa..ssshh.. sakiit..” aku merasa kesakitan saat oppa mulai memasukkan satu jari lagi dan mulai mengocok vaginaku dengan jarinya itu. Rasanya benar-benar sakit, tapi entah mengapa aku begitu menikmatinya.

Tidak lama kemudian dia melepaskan jarinya dari lubang vaginaku dan melepaskan celanaku. Dan dia juga melepaskan celananya.

Saat aku melihat juniornya, aku hanya bisa membulatkan mataku. Juniornya begitu tegang. Aku tidak bisa berkata lain lagi untuk menggambarkan bagaimana bentuk juniornya.

Tidak lama kemudian, dia membuka kedua pahaku lebar-lebar dan mulai membenamkan kepalanya di antara pahaku.

“aaaaaaaakhhhh!! Sshhhh.. geli oppa… aaaakhhhh!!” dia tidak menghiraukan aku. Dia tetap sibuk dengan menjilati vaginaku dan menghisap klitorisku. Kau tahu bagaimana rasanya? Tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Yg aku tahu rasanya sungguh membuatku tak ingin dia menghentikan aktivitasnya.

“oppa…sshhh..” ucapku yg sambil menggigit bibirku dan memegang kuat bantal yg aku jadikan sandaran kepalaku.

“aa…aku..sshh..mau ke…aaakhh..keluar lagi…aaakkkkhh!” aku keluar lagi. rasanya sungguh lega dan aku merasa lemas. Tapi oppa tetap saja menjilat vaginaku. Lalu dia bangun dan mendekati wajahku. Dia menciumku lembut sekilas.

“permainan sebenarnya akan di mulai chagi.” Lalu dia membuka selangkanganku lebar-lebar dan berlutut. Dia mengarahkan juniornya ke lubang vaginaku. Aku bisa melihatnya.

Dia memegang juniornya yg sudah sangat menegang itu dan menggesek-gesekkannya ke klitorisku hingga membuatku mendesah kembali. “aakkkhh..sssshhh..”

Lalu tak lama kemudian, aku merasa ada yg mencoba memasuki lubang vaginaku. Sesuatu yg begitu besar. “aaaa! Oppa sakit!” keluhku sambil memejamkan mataku. Tapi dia tetap tidak menghiraukan perkataanku.

Benda itu tetap terus berusaha masuk ke dalam vaginaku. Rasanya benar-benar sakit, sangat sakit! Hingga rasanya aku ingin menangis.

“aaaaaaaaaaaaaaaaaakkhh!” aku membuka mulutku tanda aku merasa kesakitan. Aku merasa sakit sekali pada vaginaku dan merasa vaginaku penuh sekali. Aku masih menahan rasa sakit itu.

Oppa mendekati wajahku, “gwenchana?” tanyanya lembut.

“aniyo. Vaginaku terasa sangat sakit oppa.” Keluhku. Rasanya benar-benar sakit. Sampai-sampai aku menangis.

“tenang saja chagi, aku tidak akan bergerak dulu. Aku tunggu agar vaginamu bisa beradaptasi.”

“tapi sakit sekali oppa..hiks…”

“sshhh.. uljima.. kau percaya padaku kan?”

Lalu aku mengangguk dan menjawab, “ne.”

“kalau kau percaya padaku, nanti pasti kau tidak akan merasakan sakit lagi.”

Aku hanya mengangguk pelan sambil tetap menahan sakit di vaginaku. Oppa mulai menciumku lagi sambil tangan kanannya bermain di payudaraku dan tangan kirinya mengelus pinggangku.

Aku mulai merasa nyaman kembali dengan keadaan ini. lalu aku merasa junior oppa mundur lalu maju dan seperti itu berulang kali. aku jadi merasakan sakit lagi di vaginaku.

Yoora pov end

Author pov

Lee teuk mulai memaju mundurkan juniornya. Yoora masih saja merasakan sakit. Tapi ditahannya.

“aaaakkkhh.. oppa…ssshhh…sakit….” ucap yoora saat lee teuk mulai bergerak lebih cepat. Yoora belum merasa nyaman dengan keadaan ini.

“akhh..akhh..akkhh..oppa sakit sekali.. tolong hentikan..aakkhh..” pinta yoora sambil menangis kesakitan. Tapi tidak di hiraukan oleh lee teuk. Lee teuk tetap saja menggenjotinya.

Lama kelamaan, yoora mulai bisa beradaptasi dengan sodokan junior lee teuk di vaginanya.tapi tetap merasakan sakit, walau sekarang rasa nikmat yg yoora rasakan.

“chagiya, inilah permainan yg sesungguhnya.” Ucap lee teuk sambil tetap memaju mundurkan juniornya. Tapi yoora hanya bisa diam sambil menahan rasa sakitnya.

“aakkkhhh..aakkkhh..aa..kuuhhh..keluar..lagi..aaaaakkkkkkkhh!!!” lalu yoora orgasme untuk kesekian kalinya. Lee teuk menghentikan sejenak gerakannya.

“chagiya, gwenchana? Apa kau masih kuat?” tanya lee teuk lembut dan terlihat sedikit khawatir.

“mmm.. oppa jangan mulai dulu. Aku ingin mengatur nafasku dulu sebentar.” Pinta yoora pada lee teuk.

“ne.” Jawab lee teuk singkat. Setelah ada beberapa menit,

“oppa.. kau bisa mulai lagi.” ucap yoora pelan pada lee teuk.

Lalu lee teuk menaikkan kedua kaki yoora ke pundaknya dan mulai memaju mundurkan juniornya lagi. yoora hanya menggigit bibirnya dan meremas bantal yg sudah basah akan keringatnya.

“akh..akh..akh..akh..akh..akh..” yoora kembali mendesah.

~sekitar 1 jam kemudian~

Ini sudah lebih dari satu jam mereka bermain. Dan entah sudah berapa kali yoora orgasme. Yoora sudah sangat lemas tapi dia masih kuat untuk melayani lee teuk.

“aaarrgggghhh! chagiya aku mau keluar!” teriak lee teuk. Dia mempercepat gerakan juniornya 2x lebih cepat. Hingga..

“aaaaaaaaarrrrggggghhh!!” lee teuk menghujamkan juniornya dalam-dalam dan berejakulasi setelah lebih dari 1 jam berhubungan.

Lalu lee teuk melepaskan juniornya dan melihat sedikit bercak merah yg sudah tidak begitu terlihat jelas.

“hiks..hiks..hiks..” terdengar seperti suara tangisan. Lee teuk langsung menindihi yoora lagi dan mengelus rambut yoora.

“wae chagi? Mengapa kau menangis?” tapi yoora tidak menjawabnya dan tetap menangis.

“apa kau sedih karena sekarang kau sudah tidak perawan lagi?” tanya lee teuk dengan wajahnya yg terlihat bingung dan khawatir akan istrinya.

“aniyo..hik hiks.. hanya saja vaginaku terasa sakit sekali.. hiks..”

“aigoo.. mianhae chagiya.. mungkin permainanku terlalu berlebihan.”

“bukan berlebihan lagi..hik hiks.. tapi sudah sangat keterlaluan.”

“mianhae.. tapi, memang seperti inilah rasanya malam pertama. Besok juga sembuh.” Lalu lee teuk mengecup kening yoora. Yoora berusaha menghentikan tangisnya.

“gomawo untuk malam ini. aku bahagia bisa hidup bersamamu.”

“cheonman oppa.”

“ya sudah, sekarang kita tidur ya? Kau pasti sangat lelah.” Lalu lee teuk menarik selimut dan membiarkan yoora tidur di dadanya.

Author pov end

~besok paginya~

Si won pov

Aish! Gara-gara urusan mendadak kemarin aku lupa menghubungi dong hae hyung, eun hyuk hyung, ryeo wook, dan kyu hyun. Mungkin sekarang mereka ada di dorm.

Aku melajukan mobilku cepat menuju dorm. Sesampainya di dorm..

“astaga! Apa yg kalian lakukan di sini?” teriakku pada 4 namja yg sedang tertidur di depan pintu dorm. Seketika saja mereka bangun.

“kenapa baru datang hyung? Kami menunggumu hingga di usir lee teuk hyung dari dorm.” Ucap kyu hyun sambil mengucek matanya.

*author bener2 di bunuh ELF gara2 ngebiarin ryeo wook, dong hae, eun hyuk n kyu hyun tidur di luar.*

“mwo? Kalian di usir lee teuk hyung?” tanyaku kaget. Leader macam apa itu yg membiarkan dongsaengnya tidur di luar?

Langsung saja aku mengambil kunci dorm yg kebetulan ada padaku 1 buah. Lalu aku langsung masuk dan menuju kamar lee teuk hyung.

“hyung, jangan.” Ucap ryeo wook yg ingin mencegahku pergi menemui lee teuk hyung tapi tidak aku hiraukan.

Si won pov end

Lee teuk pov

Alarm di kamarku berbunyi dan menunjukkan jam 7 pagi. Aku merentangkan tanganku ke samping.

“mmm? Oppa? Sudah pagi ya?” istriku terbangun tapi masih terbaring di atas dadaku.

“ne. Sudah jam 7.” Jawabku pelan. Lalu dia mulai bangun, lalu duduk, mengambil bantal dan bersandar pada bantal. Aku pun melakukan hal yg sama.

“bagaimana vaginamu? Masih terasa sakit.” Dia menggelengkan kepalanya.

“aniyo oppa. Hanya linu saja ketika di gerakkan.” Jawabnya lembut sambil tersenyum manis padaku.

Bisa kulihat dia masih menutupi tubuhnya dengan selimut. Pasti dia masih telanjang. Begitu pun aku.

“chagiya, morning kiss.” Ucapku padanya sambil memegang bibirku.

“hhmmm..” lalu dia mengecup bibirku sekilas. Yah! Aku kecewa. Padahal aku berharap lebih.

“wae oppa? Mengapa tiba-tiba langsung cemberut?” tanyanya padaku.

“bukan seperti itu morning kiss yg aku harapkan.”

“lalu seperti apa?”

“seperti ini.” lalu aku mendekatkan bibirku padanya yg sedang bersandar. Dia mengerti maksudku. Kami berciuman di pagi hari setelah kami menikah.

Aku begitu menikmati ciumannya. Dia pun seperti menikmati ciumanku.

BRAKK! Aku langsung memalingkan wajahku saat mendengar pintu kamarku terbuka.

“KYAAAAAA!” Istriku langsung berteriak saat melihat si won mendobrak pintu kamarku.

“waaaaaaaaaa!” lalu si won menutup matanya. “mianhae hyung! Aku lupa kalo kau menginap bersama istrimu.”

“hyung, wae? Wwoooooooo!” teriak ryeo wook begitu melihat keadaanku dan istriku dan di susul oleh kyu hyun, dong hae dan eun hyuk.

“YA! KALIAN CEPAT KELUAR DAN TUTUP PINTUNYA!”

-The End-

Akhirnya.. selesai juga. Author ngebut nih buatnya.. 2 hari pake acara panas dingin.. akhirnya gak jelas banget lakh..

Kalo gak di ngebutin gini, ntar takutnya inspirasinya hilang lagi kayak nasib 2 ff author yg lain. *nangis di pojokan

Gomawo yg udah baca.. jangan lupa tinggalin jejak..

Mianhae kalo gak HOT. Soalnya ngebut banget buatnya nih..

See u on my next NC

^Yoo Ra^