Don’t Say Goodbye

Tittle : Don’t Say Goodbye
genre : NC 21 / straight / Roman-Fantasy

Author : Lee Soo Yeon
cast : Kim Hee Chul
Hankyung.
Sunhi
Sooyeon

PS: Anggap aja Sooyeon dan Sunhi adalah kalian para readers, kalian boleh memilih mau menjadi Sooyeon atau Sunhi up to you ^^…harap komennya yaaaaa….coz aku nekat-nekatin sumbang karyaku nih.

@Author: mianhae yah,itu gambarnya gak diterima oleh wordpressnya ==; Maaf banget,gak mau di publish dia. maaf yah chingu!!! *BOW

Don’t Say Goodbye

Hujan membasahi mansion tua dan suram, terdengar langkah kaki samar. Terlihat sepatu bot hitam ramping menginjak lantai yang mengkilat. Air hujan menetes membasahi tubuh gadis muda yang berpakaian ketat serba hitam melekat di lekuk tubuhnya yang ramping. Ditangannya tergenggam pedang perak panjang mengkilat.

Mata gadis itu menatap gugup disekeliling mengawasi keadaan situasi. Tiba-tiba tampak sesosok bayangan wanita muda berkulit putih pucat tersenyum menyapa gadis yang tampak bagaikan gadis tersesat berbalut air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya. wanita muda itu menggunakan kekuatannya menghempaskan pedang dari genggaman tangan gadis itu keluar melalui jendela terbuka dan melayang jatuh dibalkon.

”manusia betapa nekatnya datang ke sini?” terdengar suara pria berjalan mendekati wanita tersebut.

”oppa….” kata wanita muda itu tersenyum menyapa pria itu. Pria itu tersenyum dan menyentuh dagu wanita itu. Langsung saja pria itu mengkulum bibir wanita yang membalas kulumannya. Tangan pria itu mulai mengerayangi seluruh tubuh wanita itu sementara wanita itu hanya mendesah tidak karuan.

”stop hyung, kalau melakukannya. Lakukan dikamar hyung. Jangan disini, ada tamu….” tegur seorang pria muda meloncat turun dengan ringannya dari atas balkon.

Tep…. Sepatu bot hitam mendarat pelan diatas lantai mengkilat itu. Pria itu mendonggakkan kepalanya menatap gadis itu yang terpana memandang wajah teduh namja tersebut.

”baiklah kalau itu maumu Hankyung. Ayo, kita ke kamar saja.” ajak Heechul menarik tangan Sunhi menuju kekamar tidur yang terletak dilantai 2.

Hankyung menatap sejoli itu terbang dengan ringannya menuju lantai 2 dari ruang hall begitu saja. Hankyung kembali memandang gadis yang tersentak kaget karena dipergok olehnya yang tengah memandangnya. Hankyung melangkah pelan menuju ke arah gadis tersebut.

”siapa namamu?” kata Hankyung menarik dagu gadis itu dengan sekali sentakan lembut.

”ah Soo Yeon. Lee Soo Yeon” jawab gadis itu menatap bola mata Hankyung berwarna abu-abu kelam. Entah kenapa Sooyeon terpesona dengan pandangan matanya serta bola matanya itu.

”pulanglah….ini bukan tempat untukmu.” jawab Hankyung yang beranjak pergi meninggalnya begitu saja. ”kamu hunter kan? Sebaiknya jangan lagi berurusan dengan kami kaum vampire. Kami kaum vampire yang berbeda dengan kaum vampire lainnya.” kata Hankyung sambil berjalan sambil berbicara.

”baiklah, meski aku adalah hunter. Aku ingin membuktikan bahwa kalian kaum vampir yang berbeda dari kaum vampir lainnya” Sooyeon berjalan mengikuti Hankyung. Rembesan air mengalir turun membasahi lantai setiap dia berjalan.

”hmm….percuma. Kami bangsa vampire yang tidak pernah menyerang manusia. Lupakan saja rencanamu dan pulanglah.” Hankyung menghentikan langkah kakinya dan menghadap Sooyeon sehingga tubuh mereka berdua berdekatan.

”belum tentu sampai aku melihat dengan mata kepalaku sendiri.” Sooyeon ngotot untuk menginap dimansion tersebut.

”terserahmu…..kamu boleh tidur dikamar manapun. Tapi, jangan macam-macam demi keselamatanmu.” ancam Hankyung yang segera beranjak pergi meninggalkan Sooyeon seorang diri di koridor yang mewah dan kuno itu.

Sooyeon kembali menuju ruang hall dimana tempat dia masuk kedalam mansion, setelah sampai ditempat tujuannya, Sooyeon meraih pedang perak miliknya dan menaruh kedalam tas ransel kulitnya itu. Kemudian menaiki tangga mencari kamar kosong untukknya seorang diri.

-kamar Heechul dan Sunhi-
Diatas ranjang berukuran king size berkanopi ditemani kelambu putih tampak sejoli tengah memadu kasih. Tidak tampak benang menempel dibadan mereka satupun. Pakaian milik mereka tergeletak menyebar diatas lantai.

Heechul mencium bibir Sunhi, Sunhi balas mencium. Tangan kiri Heechul meremas-remas payudara Sunhi sementara tangan kanan sedang memegang kepala Sunhi. Heechul melepaskan ciumannya dan bibirnya mendarat pada payudara Sunhi. Sunhi mengerang dan mendesah tidak karuan.

”ah….akh….eum….” desahnya ketika jari-jari nakal Heechul melesak kedalam miss v-sunhi. Bahkan Heechul menambahkan menjadi tiga jari tangan keluar masuk kedalam lubangnya. Heechul tersenyum evil melihat ekspresi kenikmatan dari Sunhi. Bola mata Sunhi berkabut dan sayu. Heechul sangat menyukai suara desahan Sunhi yang baginya sangat merdu. Tidak berapa lama kemudian, cairan mulai menyembur keluar membasahi jari-jari tangan Heechul. Heechul mengeluarkan jari-jari tangannya dan memberikan kepada Sunhi untuk dijilatinya. Sunhi menjilati jari-jari tangan Heechul sampai bersih. Keringat sudah membasahi sekujur tubuh Sunhi.

”sekarang giliranku.” Sunhi menarik tubuh Heechul dan mengempaskan begitu saja. Sunhi tersenyum dan langsung menciumi sekujur tubuh Heechul dan mendarat didepan batangnya yang sudah tegak. Segera saja Sunhi tanpa basa-basi langsung melumat, mengocok sesekali mengigit-gigit kecil sehingga membuat Heechul mengap-mengap atas permainan hebat dari Sunhi.

”arghhh…..sun….sunhiiii….akh….aku…” belum selesai Heechul mengatakan cairan sudah mulai keluar membasahi mulut Sunhi dan sebagiannya mengalir disudut bibir Sunhi. Heechul menarik badan Sunhi dan segera berganti posisi. Heechul mencium bibir Sunhi sekaligus membersihkan cairan yang ada dibibirnya.

”Heechul….palli….palli” pinta Sunhi memohon sambil menyelipkan kedua kakinya diantara pinggang Heechul agar Heechul tidak menyiksanya karena Heechul suka menunda-nunda.

”sabarlah sayang…..” Heechul terkekeh pelan dan mulai bersiap-siap memasukkan senjata tempurnya kedalam v Sunhi.

”ah…oooo..” desah Sunhi ketika merasakan junior Heechul perlahan-lahan memasuki daerah sensitifnya. Seiring dengan dorongan junior, tangan Sunhi semakin erat mencengkeramkan seprei kasur disertai erangan lembut dari Sunhi dan Heechul. Setelah Heechul berhasil memasukkan juniornya dengan utuh, Heechul menggoyangkan pinggulnya dengan tempo pelan-pelan.

”le….bih….ce….pat….chull-a…..akh…ahhh…..” pinta Sunhi sehingga membuat Heechul menuruti permintaannya. Heechul lalu mempercepatkan gerakan pinggulnya sehingga menyebabkan juniornya bergerak maju mundur dengan cepat. Heechul mecium leher Sunhi sambil tangannya tetap meremas-remas dada Sunhi. Tidak berapa lama Heechul dapat merasakan v Sunhi semakin mencengkeramkan juniornya bertanda sunhi sudah mau mencapai klimaksnya.

”tunggu…..se…ben….tar…..cha….ngi…..a….aku…ugh….udah,,,,mau….. Da…..datang…..akh….” heechul mengerang ketika merasakan cairan hangat milik Sunhi keluar membasahi juniornya. Kemudian disusul dari cairan panas milik Heechul yang menumpahkan cairan miliknya.

”oh…oooo….” desah Sunhi merasakan panasnya cairan tersebut.

”hhhh….apa kamu…hh…puas….??” tanya Heechul sambil berbaring disisi Sunhi.

”ne….gomawoyo” Sunhi membelai pipi Heechul dengan lembut sambil tersenyum.

”cheon sayangku. Asal kamu bahagia aku juga bahagia.” bisik Heechul sambil memeluk tubuh Sunhi dengan erat.

”Chul-a…..” bisik Sunhi merasa senang. Heechul menarik tangan Sunhi dan menuliskan sesuatu diatas telapak tangannya dengan jarinya yang lentik. Sunhi tertegun sebentar setelah mengetahui apa yang ditulis oleh Heechul (s.a.r.a.n.g.h.a.e). Sunhipun balas mengucapkan nado dengan melalui ciuman di kening Heechul. Heechul tertawa dengan pelan karena sudah tau apa yang ingin disampaikan oleh Sunhi.

-author pov-
Sooyeon yang kebetulan lewat kamar milik Heechul tidak sengaja mendengar desahan dan erangan sehingga membuatnya tidak nyaman. Langkah kaki Sooyeon buru-buru membawanya menuju ke suatu kamar tidur sejauh mungkin.

*beberapa hari kemudian*
sudah seminggu penuh, Sooyeon melihat aktivitas harian mereka. Dilihatnya meski mereka menghindari cahaya sinar matahari, namun ternyata mereka termasuk vegetarian. Untuk memenuhi dahaga akan darah biasanya mereka suka memakan sesuatu yang berwarna merah seperti tomat, cherry, anggur merah atau apapun yang segalanya berwarna merah. Sooyeon paham dengan perkataan Hankyung apa yang disebutnya berbeda dengan bangsa vampire lainnya setelah melihat aktifitas mereka secara langsung. Sudah tidak ada lagi alasan baginya untuk membantai mereka.

”baiklah, malam ini aku akan segera pergi. Terima kasih sudah bersedia menampungku selama ini.” kata Sooyeon tersenyum dan membungkukkan badannya kemudian pergi meninggalkan mereka. Heechul dan Sunhi menatap Hankyung yang tidak bisa melepaskan tatapannya dari Sooyeon. Tampaknya Hankyung sudah mulai merindukan yeoja itu walau baru bertemu selama seminggu saja. Entah kenapa jantung Hankyung berdetak dengan cepat saat menatap wajahnya. Tanpa sadar Hankyung meraba jantungnya yang masih berdetak. Heechul dan Sunhi saling berpandangan dan nyengir. Mereka paham Hankyung sudah mulai mengalami apa yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama. *nyengir*

-Kamar Hankyung-
Hankyung terdiam saja memandang jendela yang diterangi cahaya bulan purnama. Kreeeek, terdengar bunyi pintu terbuka. Hankyung menoleh dan terlihat Heechul masuk kedalam kamar sambil membawa 2 gelas minuman dan menyodorkan salah satu gelas berisi wine merah kepada Hankyung. Hankyung menerimanya dan kembali menatap bulan. Tanpa curiga, Hankyung meminum minuman itu sampai tandas. Heechul tersenyum nyengir dibalik gelasnya.

*flashback*
-kamar Heechul-
”Sunhi-a” panggil Heechul sambil memeluk pinggang Sunhi dan menaruh dagunya dibahu Sunhi.

”ne….” Sunhi menyahut dan balas menggenggam tangan Heechul yang memeluk perutnya.

”kamu tahukah apa yang kupikirkan sekarang?” kata Heechul bergumam.

”Hankyung dan hunter yang bernama Soo yeon itu?” tebak Sunhi setelah berpikir sejenak.

”kamu memang benar-benar mengerti apa yang aku pikirkan. Jadi bagaimana menurutmu?” kata Heechul membalikkan badan Sunhi agar menghadapnya.

”apa ya? Jarang sekali kan Hankyung mengalami apa yang namanya jatuh cinta. Hmm…..” Sunhi mengedarkan pandangannya untuk mencari ide. Pandangan tertumbuk pada rak-rak yang berisikan ratusan wine dan ramuan obat-obatan. Tiba-tiba Sunhi ada ide dan tersenyum nyengir. Heechul menjadi kebingungan melihat apa arti dibalik senyuman istrinya itu. Heechul lantas mengikuti pandangan mata Sunhi yang mengarah pada rak. Sedetik kemudian, Heechul mulai nyengir dan saling berpandangan dengan Sunhi. Mereka berdua saling nyengir lebar dan berpelukkan.
*flashback end*

”istirahatlah malam ini.” kata Heechul melangkah keluar dari dalam kamar setelah meletakkan minuman diatas meja dan menutupnya dengan rapat.

-kamar tidur Sooyeon-
Sooyeon mengkemaskan barang-barang miliknya kedalam tas ransel kulit miliknya kemudian disampirnya dikedua bahunya dan membuka pintu. Didepannya tampak Sunhi tersenyum menyambutnya.

”ah…anda mengagetkanku” kata Sooyeon dengan pelan sambil menutup pintu dengan rapat dan berjalan melewati Sunhi. Sunhi mengekor Sooyeon yang katanya ingin mengantar Sooyeon sampai didepan pintu mansion. Baru menuruni tangga, Heechul menghalangi Sooyeon pulang dengan cara menariknya menuju ke arah dapur. Disitu sudah tersedia berbagai macam aneka kue-kue yang dihiasi dengan indahnya.

-Hankyung Pov-
Hankyung tiba-tiba merasa pusing dan lemas. Entah ada apa ya? Kok tiba-tiba merasa badannya terasa panas. Hankyung berjalan sempoyongan dan menabrak meja sehingga gelas-gelas jatuh dari meja dan pecah berkeping-keping.

-Dapur-
Di dapur, Heechul, Sunhi dan Sooyeon mendengar bunyi pecahan kaca sehingga spontan mereka berlari menuju kearah kamar Hankyung. Ketika sampai didalam kamar Hankyung, mereka menemukan Hankyung berdiri tersenggal-senggal didekat meja. Heechul dan Sunhi membiarkan Sooyeon masuk duluan.

”anda tidak apa-apa?” Sooyeon melemparkan tas ranselnya diatas lantai dan berlari menghampiri Hankyung.

”ani…..aku tidak….apa….apa…” Hankyung menggelengkan kepalanya dengan pelan dan memandang bola mata coklat susu milik Sooyeon. Entah kenapa Hankyung ada keinginan untuk mencicipi bibir ranum milik Sooyeon. Heechul dan Sunhi diam-diam menutup pintu dan menguncinya. Tos…..Heechul dan Sunhi saling tertawa nyengir ketika melihat kunci ada ditangan Heechul dan beranjak meninggalkan mereka berdua didalam kamar sambil tertawa pelan dengan puas. Sooyeon yang mendengar bunyi pintu ditutup dan terkunci segera berlari menuju pintu hendak membukanya namun apa daya. Pintu sudah terkunci rapat, Sooyeon mengeluh dan membalikkan badannya.

Dilihatnya Hankyung sudah berada didepannya dan mencengkeramkan lengan Sooyeon. Sooyeon menatap Hankyung dengan ketakutan karena ini pertama kalinya dia menatap wajah Hankyung yang sudah seperti menginginkan sesuatu. Dengan penuh nafsu, Hankyung melepaskan semua pakaian milik Sooyeon dari tubuhnya serta pakaiannya sendiri. Sooyeon menelan ludah tidak sanggup menatapnya lama-lama. Mata Sooyeon menatap tas yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya. Namun Hankyung yang bisa membaca pikirannya segera menggunakan kekuatannya dengan cara mengibaskan tangannya kearah ransel sehingga letaknya lebih jauh lagi.

Sooyeon semakin takut dan mundur menjauh sampai terjepit diantara tempat sandaran ranjang dan tubuh Hankyung. Hankyung langsung melumat bibir Sooyeon dengan ganas. Sooyeon berontak hendak melepaskan diri dari cengkeraman Hankyung. Namun karena Hankyung adalah vampire sehingga kekuatannya lebih besar dibandingkan Sooyeon yang hanyalah manusia biasa.

Hankyung mengikat pegelangan tangan Sooyeon dengan menggunakan kain putih yang diambil dari selimutnya yang berlapis-lapis *anggap aja selimut tipis ada 3 helai dan selimut tebal 1 helai*. Junior milik Hankyung sudah benar-benar tidak sabar lagi untuk bermain namun dirinya harus bersabar. Sooyeon sudah tidak bisa berontak lagi karena kedua tangannya sudah terikat erat ditempat terali besi dimana merupakan tempat sandaran kasur yang berukuran king size.

Hankyung semakin leluasa menikmati tubuh Sooyeon dan memberi kissmark didaerah leher Sooyeon. Kemudian Hankyung menghembuskan nafasnya dileher Sooyeon sehingga menimbulkan sensasi yang aneh. Sooyeon sudah pasrah dan menyerah, dirinya sudah kalah ditangan Hankyung hanya bisa mendesah tidak karuan. Hankyung meremas-remaskan payudara milik Sooyeon dan mulai mengkulum-kulum, menggigit kecil dan melumatnya. Sooyeon menutup matanya dan mengelinjang hebat atas perlakuan jari-jari Hankyung yang nakal tengah bermain didaerah kedua gunung kembarnya sementara tangan satunya lagi tengah keluar masuk dari miss v-nya. Setelah cairan milik Sooyeon keluar membasahi selangkangnya, Hankyung segera mendaratkan bibirnya didaerah miss v-nya yang sudah basah. Dijilati dan dihisapnya sampai benar-benar bersih.

”akh…..ahhhh….oooooouuuughhhh….han…….haaaaaaaaaaaaan….aaaaargh….” erangan Sooyeon sudah tidak bisa terbendung lagi ketika dirinya merasakan lidah Hankyung bermain nakal didaerah miss v-nya. Sooyeon hanya bisa melihat kepala Hankyung diantara kedua kakinya dan mengelinjang hebat. Cairan miliknya kembali menyembur keluar sehingga Hankyung harus kembali membersihkannya lagi.

Sooyeon hanya bisa tersenggal-senggal diiringi erangan berbalut desahannya. Tubuh telanjang Sooyeon yang penuh peluh diterangi cahaya bulan purnama yang menembus melewati jendela kamar Hankyung yang cukup besar. Hankyung menyaksikan tubuh milik Sooyeon dan menatap wajahnya yang sayu tengah terengah-engah. Bagi Hankyung, Sooyeon tampak begitu cantik dibawah terang cahaya bulan.

Hankyung mengelus pipi Sooyeon dengan lembut dan mencium bibirnya lagi. Kali ini Sooyeon sudah tidak memberontak lagi. Tetapi balas mencium Hankyung dengan ganas. Hankyung akhirnya melepaskan ikatan selimut dari pegelangan tangan Sooyeon sehingga Sooyeon terbebas.

Sooyeon meremas-remaskan rambut Hankyung dan memeluknya dengan erat ketika Sooyeon merasakan ciuman panasnya. Sooyeon tidak tahu saat itu Hankyung sudah bersiap dengan senjata miliknya yang tengah berusaha masuk kedalam miliknya yang berharga. Sooyeon melepaskan ciumannya dan menjerit kesakitan. Air mata membasahi kedua pelupuk matanya. Sooyeon mencengkeramkan bantal dengan kuat sambil menggigit bibir bawahnya ketika merasakan junior Hankyung yang tengah bersusah payah menembus masuk kedalam miss v-nya.

”ugh….ka….mu….sa….ngat….sem….pit” keluh Hankyung sambil berhati-hati masuk kedalam namun dihalangi oleh selaput dara. Hankyung menyentakkan juniornya merobek selaput dara sampai merasakan juniornya basah oleh darah milik Sooyeon.

”aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhkkkkh” jerit Sooyeon dengan penuh kesakitan. Hankyung menjadi tidak tega melihat Sooyeon menangis menahan sakit. Dihapusnya air mata Sooyeon dengan lembut.

”mianhae….. Aku tidak bermaksud” Hankyung memeluk tubuh Sooyeon dengan erat. Hankyung sengaja mendiamkan agar Sooyeon bisa membiasakan diri dengan juniornya yang cukup besar. Setelah Sooyeon tenang, Hankyung pelan-pelan menggenjot juniornya karena takut menyakiti Sooyeon.Wajah Sooyeon tampak menahan rasa sakit hanya bisa mendesah saja dan memeluk punggung Hankyung dengan erat. Namun lama kelamaan rasa sakit berubah menjadi penuh kenikmatan.

”Han…ah….ya….Han…bi….bisakah agak….le….bih….ce….ce….pat????” pinta Sooyeon disela-sela desahannya. Hankyung mendengar permintaan Sooyeon-pun akhirnya tersenyum dan mulai menghentakkan juniornya lebih dalam dan ganas. Ritmenya sudah mulai cepat.
Setiap genjotannya, Hankyung mengkulum-kulumkan payudara milik Sooyeon sembari meremas-remaskan payudara satunya lagi karena tidak tahan melihat goyangan payudara Sooyeon yang diikuti irama genjotannya.

Sooyeon hanya bisa menjerit, mendesah dan mengerang mengikuti permainan Hankyung, sedari tadi kakinya sudah lemas tidak berdaya yang kini diantara pinggul Hankyung. Jari kuku Sooyeon sudah tertancap dalam dibahu Hankyung saking tidak tahannya menahan gairah yang membara dari Hankyung. Hankyung sudah merajai permainannya sementara Sooyeon berusaha mengimbangi kekuatan Hankyung. Kini tubuh mereka sudah menjadi satu. Peluh sudah membasahi kedua tubuh mereka dan panas tubuh dapat dirasakan oleh mereka. Nafas kedua pasangan tersebut sudah mulai tersenggal-senggal disela-sela desahan.

”Han…akh….uuuughttt…aaaaa…aku sudah….tidak….ku….aaaaaaat.” erang Sooyeon kelelahan.

”se…seben….tar…..” kata Hankyung memegang paha Sooyeon masih sibuk menyodok juniornya masuk kedalam miss v-nya. Hankyung dapat merasakan miss v-nya mulai menyempit yang tengah mencengkeramkan junior miliknya dan tidak berapa lama cairan milik Sooyeon menyembur keluar membasahi junior dan selangkangannya sampai membasahi seprei kasur juga.

”sebentar lagi…..tahan….aku….aku….dataaaang..” erang Hankyung ketika merasakan juniornya berkedut-kedut menghantam dinding miss v-nya. Hankyung terus mengebor juniornya kedalam miss v dan mulai menyemburkan spermanya dalam jumlah yang cukup banyak.

”’aghhhht…….” jerit Hankyung dan Sooyeon bersamaan ketika merasakan cairan hangat membasahi selangkangan mereka berdua. Hankyung mendiamkan beberapa menit sampai juniornya mengempis. Kemudian menarik keluar juniornya, cairan mulai keluar karena tidak dapat tertampung oleh miss v Sooyeon sehingga membasahi selangkangan dan sepreinya. Tampak cairan seputih susu dicampur bercak darah mengotori seprei tersebut. Hankyung ambruk disamping tubuh Sooyeon dan terengah-engah kecapekan begitupula Sooyeon. Tangan Hankyung meraih selimut miliknya dan menutupi tubuh mereka berdua.

”gomawoyo” kata Hankyung dengan singkat dan memeluk tubuh Sooyeon dengan erat.

”ne….” jawab Sooyeon lirih disela nafasnya yang tersenggal-senggal.

”saranghaeyo” bisik Hankyung ditelinga Sooyeon sehingga membuatnya bahagia sekaligus malu.

”hmm…”gumam Sooyeon singkat.

”aku tidak tahu mengapa aku bisa jatuh cinta padamu dalam seminggu. Padahal kamu adalah hunter yang merupakan musuhku. Kenapa? Ah kamu sungguh menyiksaku.” kata Hankyung dengan lirih. Sooyeon hanya bisa terdiam saja mendengar perkataan Hankyung. Sooyeon mendongakkan kepalanya dan menatap mata abu-abu milik Hankyung, wajahnya yang tampan dan teduh ini sebenarnya sudah menguasai relung hatinya ketika mereka pertama kali bertemu.

”sejak awal kita bertemu, hatiku sebenarnya sudah menjadi milikmu.” bisik Sooyeon mencium bibir Hankyung dengan sekilas.

”jongmal? Tapi….dunia kita berdua berbeda…. Maksudku aku vampir, kamu manusia yang merupakan hunter. Kita tidak bisa bersama tapi aku sungguh menginginkan dirimu.” Hankyung membelai pipinya lagi dengan lembut.

”maka ubahlah aku menjadi salah satu bagianmu. Aku ingin hidup bersamamu.” pinta Sooyeon membuat Hankyung terkejut mendengar permintaan yang tidak pernah dia sangka.

”tidak….aku tidak akan pernah mau mengubahmu menjadi vampir. Aku ingin kamu tetap menjadi manusia dan menjalani hidupmu seperti sekarang. Kalau kamu merindukanku, kamu bisa kapan-kapan datang kesini atau tinggal bersama denganku.” Hankyung menolak mengubah Sooyeon menjadi salah satu bagiannya. Rasa cintanya yang besar membuatnya tidak tega menghancurkan kehidupan normal Sooyeon. Sooyeon hanya memaklumi saja dan hanya bisa tertidur didalam pelukannya.

*esok harinya*
Sooyeon terbangun dan melirik kamar sekitarnya, Sooyeon merasakan perutnya dipeluk oleh seseorang dan tersenyum melihat namja yang memeluknya dengan erat rupanya tertidur pulas. Sooyeon tidak tahan untuk menyentuh pipi namja yang dia cintai. Namun sebelum menyentuhnya, pelan-pelan cahaya matahari mulai terbit menembus jendela. Dengan cepat, Sooyeon turun dari ranjang. Namun baru selangkah berjalan, Sooyeon merasakan daerah perutnya begitu sakit. Sambil mencengkremkan perutnya, Sooyeon meraih selimut tipis untuk menutupi tubuhnya yang telanjang dan bersusah payah berjalan menuju kearah jendela. Ditariknya korden menutupi jendela kamarnya.

”huff….” Sooyeon menghembuskan nafasnya dengan pelan dan berjalan dengan susah payah menuju kekamar mandi hendak mandi. Ketika Sooyeon selesai mandi, dilihatnya Hankyung sudah bangun dan tengah bersiap mandi juga. Setelah selesai mandi dan berpakaian, Hankyung dan Sooyeon segera membereskan kamar tidur mereka untuk mengisi waktu.

-Heechul Pov-
”changi, sudah saatnya kita mengeluarkan mereka.” ajak Heechul menarik tangan Sunhi melangkah menuju kearah kamar milik Hankyung.

Ceklek…. Terdengar bunyi kunci membuka pintu kamar. Heechul membuka kamar dan menemukan Hankyung tengah sibuk membaca buku sementara Sooyeon tengah menjahit kancing pakaian milik Hankyung. Keadaan kamar sudah dalam keadaan rapi.

”ya….kalian????” Heechul terperangah. Apakah ramuan rangsangan yang dia berikan kepada Hankyung tidak mempan?

”waeyo?” kata Hankyung menutup bukunya begitu menyadari kedatangan Heechul dan Sunhi.

”aniyo? Kalian tidak melakukan hal aneh semalam?” Heechul menatap Hankyung dan Sooyeon bergantian dengan penasaran.

”ani….kami hanya tidur saja.”jawab Hankyung dengan lugas lalu pergi meninggalkan kamarnya begitu saja disusul oleh Sooyeon.

”aneh….apa ramuan kita tidak mempan?” bisik Sunhi kebingungan.

”molla…. Ayo kita turun.” ajak Heechul menarik tangan istrinya. Sepanjang mereka makan siang, mereka selalu menatap Hankyung dan Sooyeon yang bersikap biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan. Hal ini membuat mereka semakin bingung. Tiba-tiba cuaca yang cerah mendadak berubah. Awan mendung mulai membuat hari itu menjadi gelap diiringi suara guntur yang lumayan memekakkan telinga bagi siapapun. Hujan mulai mengguyur dengan deras.

Praaaaaang….. Terdengar bunyi kaca pecah. Ternyata tampak segerombolan bangsa vampire lain datang menyerang mansion milik mereka. Heechul, Sunhi dan Hankyung terkejut begitupula Sooyeon.

”wah….ternyata memang benar ada mangsa didepan kita.” kata salah satu bangsa vampire menatap Sooyeon dengan penuh nafsu.

”jangan sentuh dia. Kalian tau kalian berada didaerah kekuasaan siapa?” bentak Heechul menarik Sooyeon kebelakang.

Aura kebencian antara kedua bangsa vampire yang berbeda begitu kental, Sooyeon berlari kencang menuju kekamar Hankyung. Diraihnya pedang perak miliknya dan tiba-tiba salah satu vampire yang tengah mengejarnya menyerang Sooyeon. Mereka berdua menabrak kaca jendela dan mendarat dibalkon. Hujan membasahi tubuh mereka berdua. Sooyeon mengancungkan pedang peraknya dan menyerang vampire itu. Setiap pedang diayunkan dengan lincah. Vampire itu menghindar dengan gesit dan menatap Sooyeon dengan bengis. Tidak berapa lama tampak 3 vampire menyusul dan mengepung Sooyeon.

Hankyung, Heechul dan Sunhi yang sedang sibuk berkelahi melawan musuh mereka hanya bisa bertarung saja. Hankyung mengeluarkan kuku tajamnya dan menarik salah satu vampire itu. Dilemparnya tubuh vampire itu dengan ganas menabrak jendela.Satu demi satu musuh dapat mereka kalahkan dan lenyap begitu saja ketika jantung mereka ditusuk dengan kuku tajam mereka masing-masing.

Sooyeon berhasil membasmi 3 vampire yang mengepungnya dengan pedang perak miliknya. Sooyeon berhasil menusukkan pedangnya mengenai perut salah satu vampire wanita, vampire wanita itu menjerit dan pelan-pelan tubuh vampire wanita itu terbakar dan berubah menjadi abu.

”Sooyeon….” terdengar jeritan Hankyung memanggilnya sehingga menyebabkan Sooyeon lengah dan menolehkan kepalanya memandang kearah sumber suara Hankyung. vampire pria yang tersisa itu menyerang Sooyeon dan menggigit leher Sooyeon dengan satu gigitan. Pedang perak milik Sooyeon jatuh berdentang dari genggaman tangannya.

”akhhhh….” jerit Sooyeon lirih ketika merasakan gigitan dilehernya. Sesaat tubuh Sooyeon melemas seketika dan mendarat diatas lantai balkon. Namun tubuhnya ditahan oleh vampire yang telah menyerangnya dengan cara memeluk tubuhnya karena ingin melepaskan dahaga rasa laparnya akan darah.

Hujan membasahi wajah Sooyeon sementara vampire itu masih mengisap darahnya. Air mata Sooyeon perlahan-lahan keluar membasahi wajahnya. Tangan Sooyeon hanya bisa mencengkeram erat pakaian yang dikenakan oleh vampire tersebut. ketika Hankyung, Heechul dan Sunhi buru-buru menuju kearah kamar Hankyung, betapa terkejutnya mereka menyaksikan Sooyeon tengah menjadi santapan makan siang oleh vampire yang tengah menyerangnya. Dibakar emosi, Hankyung berlari dan meraih pedang perak milik Sooyeon dan menghujamkan pedang itu menembus punggung dimana jantung vampire tersebut berada.

Vampir itu menjerit dan akhirnya tubuhnya mulai terbakar dan menyisakan abu. Tubuh Sooyeon jatuh mendarat diatas lantai karena tidak ada yang menopangnya. Pedang perak milik Sooyeon jatuh dari genggaman Hankyung. Hankyung buru-buru meraih tubuh Sooyeon dan memeluknya dengan erat.

”Sooyeon…..bertahanlah….please….” Hankyung menangis memeluk Sooyeon.

”Han…. Aku…..bunuhlah aku Han….” bisik Sooyeon dengan lirih.

”tidak….aku tidak akan membunuhmu. Aku tidak bisa.” Hankyung menolak dengan permintaan Sooyeon.

”Han….didalam tubuhku….sudah mengalir darah kotor. Darah dari bangsa vampire yang selama ini aku sering membasmikan mereka. Aku tidak mau menjadi bagian dari mereka. Kamu tahukan aku adalah hunter….. Aku…..hanya ingin menjadi bagian dari bangsa vampire-mu bukan bangsa dari vampire translylvania.” kata Sooyeon menangis dengan pelan.

”please…ambillah pedang milikku dan berikan kepadaku.” pinta Sooyeon lagi

”anjoha…..nan shirreo….” Hankyung menggelengkan kepalanya lagi. Sooyeon melepaskan pelukannya dan bersusah payah bangkit berdiri. Diraihnya pedang perak itu dan berbalik menghadap Hankyung.

”Hankyung-a…..pedang ini….tidak akan bisa melukai bangsa vampiremu. Kalian….adalah bangsa blue vampire. Bangsa kalian adalah bangsa yang istimewa. Pedang ini….hanya digunakan untuk bangsa red vampire dimana merupakan bangsa yang bar-bar dan buas.” Sooyeon menjelaskan dengan tenang. Hankyung melangkahkan kakinya mendekati Sooyeon diiringi air matanya. Air hujan menambah suasana sedih.

”Han….saranghaeyo. Jongmal saranghae. Aku….ingin hidup bersamamu tapi…aku….tidak bisa. Maafkan aku.” setelah mengucapkan perkataan, Sooyeon menusukkan pedangnya diperutnya sendiri didepan mata Hankyung. Hankyung berlari memeluk tubuh Sooyeon yang sudah mau ambruk karena tidak dapat menopang tubuhnya lagi.

”jongmal baboya….. Saranghaeyo….saranghae….” Hankyung menangis memeluk tubuh Sooyeon yang sudah berlumuran darah dengan keadaan pedang menancap perutnya.

”Han…jongmal gomawo sudah memberiku kenangan yang berharga bagiku. Sarang….hae….Han ciumlah aku Han.” Sooyeon tersenyum pelan. Hankyung memegang pipi Sooyeon dengan lembut dan mencium bibirnya dibawah iringan isak tangisnya.

Pelan-pelan bibir mereka sudah menyatu. Tangan Sooyeon mencengkeramkan leher Hankyung dengan erat. Pelan-pelan tubuh Sooyeon mulai terbakar dengan sendirinya dan mulai menjadi abu. Hankyung menangis dengan keras dibawah guyuran air hujan. Pedang perak yang sebelumnya menancap perut Sooyeon kini berdentang keras beradu dengan lantai balkon. Kini tangan Hankyung hanya memegang udara kosong. Sunhi menangis memeluk Heechul dengan erat karena menyaksikan kejadian yang memilukan. Heechul menarik Sunhi menuju kearah Hankyung.

”gwenchanayo?” Heechul menepuk bahu Hankyung dengan pelan. Hankyung mendongakkan kepalanya dan menatap Heechul dengan serius.

”hyung….aku….mau menjadi hunter. Dengan pedang ini….aku akan membasmi red vampire. Aku….mau meneruskan tugas Sooyeon. Maafkan keegoisanku untuk terakhir kalinya.” Hankyung meraih pedang perak diatas lantai dan berjalan melewati Heechul dan Sunhi. Heechul dan Sunhi hanya bisa menatap sosok punggung Hankyung yang sudah mulai menjauh dari balkon. Heechul menangis memeluk Sunhi yang shock tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini.

The end.
PS: Mianhaeyo cerita jelek begini, maklum rada mumet dan ngak nyambung -.-“